PR DEPOK - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum lama ini memanjatkan doa terkait Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Dalam keterangan tertulisnya, SBY memuji Allah SWT dengan sepenuh hati sebelum menyampaikkan harapannya terkait Indonesia di masa pandemi Covid-19 ini.
Dengan upaya begitu sungguh, SBY mengatakan rakyat termasuk dirinya memohon limpahan kasih sayang Allah SWT agar menyelamatkan Indonesia dari ujian pandemi Covid-19.
"Tuhan, seraya gigih berikhtiar, kami tetap memohon kemurahan hati-Mu. Selamatkan negeri kami dan kami semua," kata SBY seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @SBYudhyonono pada Kamis, 29 Juli 2021.
Kemudian doa lain yang dipanjatkan oleh SBY adalah terkait pemerintah, yang diharapkan selalu dibimbing Allah dalam menangani masalah pandemi yang luar biasa ini, begitu pun masyarakat.
"Bimbinglah pemerintah kami dan juga kami masyarakat Indonesia agar dapat mengatasi pandemi besar ini. Amin. *SBY*," ucapnya mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: Lockdown Diperpanjang, Warga Sydney Bakal Terima Bantuan Tunai Senilai Rp8 Juta per Minggu
Seperti diketahui bersama, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia belakangan ini tak terkendali akibat melonjaknya kasus aktif hingga angka kematian.
Hal tersebut membuat seluruh pihak termasuk pemerintah terus berupaya mencari cara seefektif mungkin untuk bisa mengatasi pandemi Covid-19.
Hingga saat ini per tanggal 28 Juli 2021 kemarin, diketahui angka kasus positif di Indonesia mencapai 47.791 kasus, yang apabila ditotalkan seluruhnya menjadi 3.287.727 kasus.
Sedangkan jumlah korban yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 per tanggal yang sama mencapai 1.824, yang jika ditotalkan menjadi 88.659 jiwa.
Seiring dengan tercatatnya data tersebut, pemerintah berupaya membuat kebijakan yang bertujuan menekan angka penyebaran hingga kematian dengan memberlakukan PPKM.
Tak hanya itu, program vaksinasi Covid-19 secara gratis juga digencarkan pemerintah kepada masyarakat untuk bisa mencapai herd immunity, yang nantinya akan berpengaruh dalam melandaikan kurva penyebaran Covid-19.***