Sebagai informasi, atas ramainya perbincangan cat ulang warna merah pesawat kepresidenan, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan penjelasan.
Heru mengatakan pengecatan ulang pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau disebut juga pesawat BBJ 2 sudah lama direncanakan yaitu sejak 2019.
"Dapat dijelaskan bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 tipe 737-800.
Pesawat BBJ 2 itu dipesan pada 2011 namun baru digunakan sebagai pesawat kepresidenan Indonesia mulai 2014 atau tahun terakhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pengecatan Pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ,” tuturnya.
Pesawat RJ adalah pesawat kepresidenan British Aerospace RJ 85 (BAe-RJ 85) atau biasa disebut RJ-85 yang biasa dipakai oleh wakil presiden untuk melakukan kunjungan kerja.
Baca Juga: Kritik Soal Pengecetan Pesawat Kepresidenan RI, Alvin Lie: Hari Gini Masih Aja Foya-foya
"Namun pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," katanya.