“Harusnya ia bisa lebih sentitif melihat tingkat urgensinya,” tutur dia.
Ia mempertanyakan, apakah suatu hal yang pantas apabila pemerintah melakukan pemborosan justru di tengah kondisi negara yang sedang mengalami krisis.
“Apakah pantas melakukan pemborosan disaat negara lg krisis akibat pandemi ini?” ujarnya lagi.
Karena menurutnya, rakyat kini sedang susah dan masih banyak insentif tenaga kesehatan (Nakes) yang belum dibayar.
Ia pun mengungkapkan bahwa Indonesia masih berada di tengah kondisi utang yang melilit.
“Rakyat susah, insentif nakes banyak blm dibayar, utang ‘melilit’ dll,” kata Yan Harahap.
Sebelumnya pengamat penerbangan, Alvin Lie menuturkan bahwa biaya pengecatan pesawat kepresidenan memakan tak sedikit anggaran.