Padahalnya, sebelum pademi Covid-19, pemukiman masyarakat Baduy di Kampung Kadu Ketug selalu ramai karena warga menggelar dagangan hasil kerajinan pelaku UMKM di bale-bale rumah.
"Kami berharap pelaku UMKM warga Baduy itu kembali bangkit karena orang nomor satu di Indonesia mencintai busana adat masyarakat Baduy," katanya menjelaskan.
Sementara itu, tetua adat masyarakat Baduy Saidi Yunior turut merasakan hal yang sama.
Ia merasa bangga ketika Presiden Jokowi memakai busana pakaian adat Suku Baduy dan yakin akan berdampak terhadap pendapatan pelaku UMKM.
Menurutnya, Indonesia memiliki keanekaragaman perbedaan suku, adat, bahasa dan keyakinan merupakan simbol kekayaan khasanah budaya yang tidak ternilai.
"Kita berharap persatuan dan kesatuan lebih kokoh untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat " katanya.
Tidak hanya tetua adat Baduy, Kudil (40) seorang pelaku UMKM warga Baduy juga mengatakan bahwa dampak pemakaian pakaian adat Baduy oleh Presiden Jokowi akan berdampak positif terhadap omzet pendapatan para perajin.
Adapun pakaian busana adat Suku Baduy lebih sederhana dan memiliki filosofi tersendiri karena masyarakat Baduy mencintai alam.
Baca Juga: Singgung Soal Covid-19 dalam Pidato Sidang Tahunan, Jokowi: Krisis Tuntut Negara Melayani Rakyat