PR DEPOK – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis, menanggapi aksi rebutan bantuan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang terjadi di Kota Cirebon beberapa waktu lalu.
Cholil Nafis berharap agar kebiasaan memberi bantuan dalam perjalanan ini dihindari.
Menurut Cholil Nafis tindakan memberi bantuan dalam perjalanan kurang elok dan menimbulkan kerumunan bahkan kecelakaan.
Baca Juga: Kembali Jadi Pengamen Jalanan, Tegar Septian: Sumber Pemasukan yang Lain Nggak Ada
Komentar ini diungkapkan Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya @cholilnafis.
“Berharap kebiasaan memberi bantuan di perjalanan begini dihindari. Kelihatannya kurang elok, menimbulkan kerumunan bahkan kecelakaan,” kata Cholil Nafis dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Cholil Nafis menambahkan, saat masih menjabat sebagai sekretaris komisi fatwa MUI DKI Jakarta ia dengan tegas mengharamkan memberi peminta-minta di jalanan demi menjaga ketertiban.
“Ketika saya jadi sekretaris komisi fatwa MUI DKI Jkt mengharamkan memberi peminta2 di jalanan utk menjaga ketertiban,” tuturnya.
Sebelumnya, warga Kota Cirebon terpaksa turun ke dalam saluran air demi memperoleh bingkisan dari Jokowi yang pada kesempatan tersebut menggelar kunjungan kerja.
Presiden Jokowi datang untuk memantau langsung proses vaksinasi Covid-19 kepada warga di Kota Cirebon.
Jokowi melakukan peninjauan vaksinasi Covid-19 secara door-to-door atau dari rumah ke rumah.
Sebelum bergegas meninggalkan lokasi, Jokowi sempat memberikan sejumlah bingkisan kepada warga yang ia temui.
Mengetahui hal tersebut, beberapa warga lainnya antusias hingga rela terjun ke saluran air demi mendapatkan bingkisan dari orang nomor satu di Indonesia.
Bahkan ada sejumlah bingkisan yang nampak jatuh ke saluran air akibat dilemparkan.
Tidak hanya ada orang dewasa saja, sebab ada anak kecil yang turut terjun ke saluran air tanpa peduli dengan lumpur dan air kotor demi meraih bingkisan tersebut.
Peristiwa ini kemudian diabadikan oleh salah satu warga yang ketika itu berada di lokasi, sampai akhirnya video itu menyebar ke berbagai media sosial dan menjadi viral.***