Masalah Sertifikat Vaksin Jokowi Dilemparkan ke Kemenkes, Roy Suryo: Karut Marut! Maklum Mereka Cuma Pembantu

- 5 September 2021, 07:40 WIB
Pakar telematika Roy Suryo mengomentari ramalan utang di Era Jokowi yang mencapai Rp9,8 triliun pada Oktober 2024 mendatang.
Pakar telematika Roy Suryo mengomentari ramalan utang di Era Jokowi yang mencapai Rp9,8 triliun pada Oktober 2024 mendatang. /Twitter @KRMTRoySuryo2/

PR DEPOK - Pakar Telematika, Roy Suryo tampak kembali memberikan komentarnya terkait masalah kebocoran data sertifikat vaksin, yang diduga milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Usai sertifikat vaksin yang berisi data Jokowi itu tersebar luas di media sosial, pihak Kementerian Komunikasi dan Informartika (Kominfo) melemparkan masalah itu kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal itu disampaikan lantaran menurut Kominfo, permasalahan tersebut berada di bawah wewenang Kemenkes selaku wali data Covid-19.

Baca Juga: 85,1 Persen Wilayah Indonesia Alami Musim Kemarau, BMKG : Persedian Air Rumah Tangga Akan Berkurang

Menanggapi pernyataan itu, Roy Suryo pun tak habis pikir dan menilai kejadian tersebut sebagai gambaran carut marutnya para pembantu presiden, dalam menangani masalah.

"Inilah karut marut yg menunjukkan ketidakbecusan Pembantu2 Presiden di kasus yg memalukan tsb," kata Roy Suryo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Minggu, 5 September 2021.

Dalam perkara yang cukup serius ini, Roy Suryo heran para menteri atau pembantu Jokowi malah saling lempar tanggung jawab.

Baca Juga: Bak Firasat, Tretan Muslim Pajang Lukisan Wajah Coki Pardede: Ternyata Memang Ada Kejadian Why Why

Seolah tak ingin disalahkan, Kominfo malah melemparkan permasalahan tersebut ke Kemenkes hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Saling Lempar Tanggungjawab: Kominfo ke Kemenkes, ke BSSN, bahkan ke Menkominfo sendiri ?," ucapnya.

Kendati demikian, Roy Suryo meminta publik untuk memaklumi sikap tersebut lantaran para menteri hanya sekadar kaki tangan presiden.

Baca Juga: Cianjur Masuk PPKM Level 2, Ketua PHRI: Tingkat Hunian Meningkat hingga 50 Persen, Bahkan 70 Persen

Terlebih menurutnya, para pembantu presiden ini tidak boleh memiliki visi mereka sendiri.

Namun bila melihat sikap para menteri terkait saling lempar tanggung jawab itu, Roy Suryo pun mempertanyakan pihak mana yang semestinya bertanggung jawab.

"Harap maklum, mereka cuman Pembantu,
Apalagi Pembantu tdk boleh punya Visi.
Jadi Siapa ? AMBYAR," ujar Roy Suryo menambahkan.

Cuitan Roy Suryo.
Cuitan Roy Suryo.

Sebagaimana diketahui bersama, sertifikat vaksin berisi nama lengkap, NIK, tanggal vaksinasi hingga nomor batch vaksin atas nama Ir Jokowi beberapa waktu lalu tersebar di media sosial.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 Kapan Dibuka? Berikut Bocoran Estimasi Jadwalnya

Kejadian itu sontak membuat publik heboh hingga menuai banyak kritik dan komentar dari berbagai pihak.

Kominfo lantas buka suara atas permasalahan tersebut, dengan menyatakan bahwa data-data di platform PeduliLindungi aman.

Mengingat sebelumnya data-data sertifikat vaksin masyarakat hanya tersedia atau disimpan di aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga: Coki Pardede Ingin Rehabilitasi dari Kecanduan Sabu, Polisi: Silakan Saja, Itu Hak Dia

"Integrasi eHac ke aplikasi PeduliLindungi dan migrasi aplikasi PeduliLindungi, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan, dan saat ini data PeduliLindungi di data center Kominfo aman," ucap Menkominfo Johnny G Plate dilansir dari Antara.

Kemudian, Kominfo mengungkapkan bahwa penjelasan lebih lanjut perihal bocornya sertifikat vaksin yang diduga milik Jokowi itu merupakan wewenang Kemenkes, selaku wali data Covid-19.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @KRMTRoySuryo2


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah