PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar memberikan tanggapannya mengenai harta kekayaan sejumlah pejabat negara yang meningkat di masa pandemi.
Gus Umar menilai peristiwa ini sebagai ironi di Indonesia, pasalnya pejabat semakin kaya dan rakyat bertambah miskin.
Komentar ini disampaikan oleh Gus Umar melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @UmarChelsea_.
Baca Juga: Benarkah Terapi Plasma Konvalesen Berpotensi Membahayakan Pasien Covid-19? Berikut Faktanya
“Ironi di Indonesia. Pejabat makin kaya rakyatnya tambah miskin. Tega,” kata Gus Umar dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Sebelumnya, diketahui terdapat sejumlah pejabat negara yang harta kekayaannya mengalami kenaikan di saat pandemi berdasarkan analisa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
Presiden RI Jokowi memberikan laporan mengenai harta kekayaannya ke KPK senilai Rp63.616.935.818 pada 12 Maret 2021 lalu yang kini jumlahnya naik cukup signifikan dibanding laporan sebelumnya sebesar Rp54.718.200.893.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan
Menkomarinves Luhut Binsar Panjaitan tercatat memberikan laporan mengenai harta kekayaannya terakhir kali pada 24 Maret 2021 dengan total mencapai Rp745.188.108.997 yang naik dari laporan sebelumnya pada 1 Mei 2020 sebesar Rp677.440.505.710.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto
Berdasarkan laporan yang tercatat pada 27 Maret 2021, harta kekayaan milik Menhan Prabowo Subianto senilai Rp2.029.339.519.335 yang naik dibandingkan laporan sebelumnya pada 23 Januari 2020 sebesar Rp2.005.956.560.835.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas
Mengacu pada laporan tanggal 31 Maret 2021, harta kekayaan milik Menag Yaqut Cholil Qoumas mencapai Rp11.158.093.639, sementara ketika ia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada periode 2014-19 dilaporkan Menag memiliki harta kekayaan sebesar Rp936.396.000.
Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Sakti Wahyu Trenggono
Menteri KKP memberikan laporan harta kekayaannya terakhir kali pada 18 Maret 2021 dengan total mencapai Rp2.428.784.082.979. Jumlah ini naik dibandingkan laporan yang tercatat pada 16 Januari 2020 sebesar Rp1.947.253.281.442.
Data ini kemudian menjadi ironi pasalnya mengacu pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin yang tercatat pada Maret 2021 menyentuh angka 27,54 juta jiwa.
Baca Juga: PPKM Berakhir Hari Ini, Pakar Khawatir Risiko Ini Terjadi jika Indonesia Euforia Berlebihan
Jumlah ini disebut hanya berkurang 0,01 juta orang bila dikomparasikan dengan data pada bulan September 2020.
Akan tetapi jika dikomparasikan dengan data pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin justru mengalami kenaikan sebesar 1,12 juta jiwa.***