Network
PR DEPOK - Sutradara, Angga Dwimas Sasongko atau Angga Sasongko tampak ikut memberikan tanggapan terkait ramainya video para santri yang menutup telinga ketika mendengar musik Barat.
Dalam video yang beredar luas di media sosial itu, para santri terlihat tengah mengantri vaksinasi Covid-19 sembari menunduk dan menutup telinga mereka.
Tak sedikit pihak yang mempermasalahkan dan mengomentari sikap para santri tersebut.
Menanggapi hal itu, Angga Sasongko menyatakan para santri tersebut hanya duduk dan menerima hal yang tak sesuai dengan keyakinan mereka.
Baca Juga: Soroti Para Hafiz yang Di-bully karena Menjaga Hafalannya, dr Andi Khomeini: kok Jadi Ada Rasa Marah
"Mereka duduk di sana disuguhi sesuatu yang tidak sesuai dg apa yang mereka yakini," kata Angga Sasongko seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @anggasasongko pada Selasa, 14 September 2021.
Kemudian, Angga Sasongko pun seolah menganggap biasa soal perbedaan keyakinan tersebut.
Terlepas dari itu, ia lantas mengaku kagum pada para santri tersebut lantaran mereka tidak meminta musik untuk dihentikan meskipun jumlah para santri itu banyak.
"Soal apa yang diyakini dan tidak, kita bisa berbeda. Tapi yg saya kagumi; mereka tidak memaksa musiknya dimatikan, walaupun mereka banyak," ucapnya menjelaskan.
Alih-alih memaksa untuk dimatikan, menurutnya para santri justru tidak bersikap arogan, dengan memilih menutup telinga.
"Tp (mereka) memilih untuk menutup telinga dan tidak jd arogan," ujar sutradara film Filosofi Kopi tersebut menambahkan.
Baca Juga: Rossa Beberkan Alasan Berpisah dengan Yoyo Padi: Jalannya Rezeki Aku dalam Perjodohan Nggak Baik
Seperti diketahui sebelumnya, belum lama ini video para santri yang tengah menutup telinga saat mendengar musik Barat viral di media sosial.
Pada video yang diduga diunggah oleh guru mereka tersebut, para santri tengah mengantri giliran vaksinasi Covid-19 dan disuguhkan dengan lagu Jeremy Zucker berjudul 'Comethru'.
"Masya Allah santri kami sedang antri untuk vaksin. Qadarullah di tempat vaksin ini ada suara musik. Maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka tidak mendengar suara musik ini. Barakallah," kata pria yang diduga merupakan guru para santri tersebut.***
