Muncul Kemarahan saat Muhammad Kece Dianiaya, Gus Umar: Enam Nyawa di KM 50 Tewas Ditembak Kenapa Kalian Diam?

- 20 September 2021, 10:05 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umar_hasibuan70

PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar, mengomentari soal munculnya kemarahan atas dugaan tindakan penganiayaan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece.

Gus Umar dibuat heran lantaran sebagian pihak marah dengan tindakan Irjen Napoleon Bonaparte yang diduga menganiaya tersangka penistaan agama, Muhammad Kece.

Sementara, kata Gus Umar, publik diam dan tak bergeming terkait tewasnya 6 orang anggota laskar FPI di KM 50.

Baca Juga: Hanya Tumbuh di Inggris dan Selandia Baru, Bunga Ini Jadi Salah Satu yang Terlangka di Dunia

"Tindakan Irjend Napoleon Bonaparte ke Kece kalian marah. Okelah tindakan irjen NB salah, Terus nyawa di KM 50 meninggal ditembak knp kalian diam?" ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @UmarChelsea_75.

Lebih lanjut, Gus Umar dibuat bertanya-tanya lantaran seolah penganiayaan terhadap Muhammad Kece lebih kejam daripada pembunuhan 6 orang di KM 50.

"Apa lbh kejam penganiayaan Kece drpd pembunuhan di KM 50?" katanya menambahkan.

Cuitan Gus Umar.
Cuitan Gus Umar. Tangkap layar Twitter @UmarChelsea_75

Baca Juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Terdampak Banjir Bandang Usai Dilanda Hujan Lebat pada Senin, 20 September 2021

Diberitakan sebelumnya, publik dibuat heboh dengan kabar penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece.

Penganiayaan ini diduga dilakukan di dalam sel Rutan Bareskrim Polri pada Agustus 2021 lalu.

Napoleon Bonaparte sendiri telah mengakui bahwa ia memang melakukan tindak kekerasan terhadap Kece.

Baca Juga: Tsunami Non Tektonik Berpotensi Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia, Simak Penjelasan dari Kepala BMKG

Melalui surat terbuka, tersangka kasus red notice Djoko Tjandra itu menyebutkan bahwa ia tidak bisa tinggal diam jika agamanya dinistakan.

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Al-Quran, Rasululloh SAW, dan akidah Islamku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apa pun kepada siapa saja yang berani melakukannya," ujar Napoleon dalam surat terbuka itu.

Menurutnya, perbuatan Kece dan beberapa orang oknum lain yang menistakan agama dapat mengancam persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Tanah Air.

Baca Juga: Bamsoet Heran Aktivis HAM Tak Muncul saat Nakes Diserang KKB Papua, Panca: Lah, Negara Aja Nggak Hadir

"Perbuatan Kace dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," katanya melanjutkan.

Napoleon Bonaparte pun siap mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukan terhadap Muhammad Kece.

"Saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace, apa pun resikonya," tuturnya.

Baca Juga: Riset Vaksin Booster Terbaru: Pakar Sebut Ada Risiko Berbahaya yang Berkaitan dengan Respons Kekebalan Tubuh

Namun, nampaknya tak sedikit yang mengkritik perbuatan Napoleon terhadap Kece.

Sebagian menilai bahwa tak seharusnya Napoleon melakukan penganiayaan terhadap tersangka penistaan agama itu.

Pasalnya, ia pun telah ditahan dan sedang diproses secara hukum sehingga tak perlu lagi main hakim sendiri.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x