Seberapa Penting Peringatan World Contraception Day bagi Orang dengan Lupus dan HIV AIDS? Simak Penjelasannya

- 26 September 2021, 20:55 WIB
Ilustrasi obat-obatan.
Ilustrasi obat-obatan. /Pexels/

Progestin jadi pilihan Odapus untuk cegah kehilangan darah menstruasi berat. Apalagi ketika Odapus sedang menggunakan warfarin (obat pengencer darah)

Semua Odapus disarankan menghindari kontrasepsi estrogen karena berisiko meningkatkan gejala Lupus,” ujarnya.

Selanjutnya, Profesor Zubairi menerangkan bahwa odapus tidak boleh memakai kontrasepsi hormonal saat lupusnya sangat aktif begitu ketika mengalami tromboflebitis vena dalam DVT, sindrom antifosfolipid (APS), dan D-dimer tinggi.

Odapus tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal ketika Lupusnya aktif banget (sedang perlu Metilprednisolon dosis tinggi). Tidak boleh juga ketika alami tromboflebitis vena dalam DVT, sindrom antifosfolipid (APS), dan D-dimer tinggi,” tuturnya.

Baca Juga: Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 22, Lengkapi Persyaratan dan Ikuti Langkah Berikut

Prof Zubairi kemudian memberikan saran kepada odapus untuk berdiskusi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan karena adanya risiko lebih besar untuk terjadi keguguran.

Odapus disarankan berdiskusi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan karena berisiko lebih besar untuk keguguran,” tuturnya.

Ditambahkan prof Zubairi, perempuan dengan HIV dan yang memiliki risiko tinggi HIV aman memakai kontrasepsi hormonal.

Perempuan dengan HIV dan perempuan yang berisiko tinggi HIV aman menggunakan kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal tidak melindungi dari HIV. Kondom masih direkomendasikan sebagai alat kontrasepsi yang dapat melindungi dari HIV. Baik kondom laki-laki maupun perempuan,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Pemain Besar yang Berani Kecam Lionel Messi di Hadapan Publik, Salah Satunya Pele

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah