Menanggapi hal tersebut, mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi lantas menyinggung soal perizinan hingga uji kelayakan penggelaran Formula E.
“Ijin lokasi belum dapet, uji kelayakan belom kelar, kajiannya belum ada, venue belum pasti; tapi uang udah dikucurin ratusan miliar bahkan triliunan & ngotot mau diadakan tahun depan,” katanya melalui akun Twitter pribadinya @Uki23.
Selain itu, Dedek Prayudi juga melontarkan sindiran terkait tetap dilaksanakannya Formula E yang terkesan memaksanakan.
“Diminta jelaskan, takut. Maksa banget gini, untuk kepentingan siapa?” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta telah klarifikasi soal anggaran Formula E yang bakal digelar selama tiga tahun berturut-turut seperti yang dipaparkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta dalam dokumen 'Katanya Vs Faktanya Formula E'. Salah satu yang dijelaskan yakni penggunaan APBD DKI untuk Formula E.
Baca Juga: 5 Pemain Terbaik Jerman Saat Ini, Mulai dari Manuel Neuer hingga Joshua Kimmich
Pemprov DKI menjelaskan soal isu Formula E hanya untung jika digelar selama tiga tahun berturut-turut dan hanya dua kota yang melakukan hal itu, tetapi mengalami kerugian.
Pemprov DKI menjawab dengan mengungkap kesepakatan terbaru dengan FEO selaku penyelenggara Formula E yang disebutkan hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan tiga tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024.