Network
PR DEPOK - Aktivis dakwah sekaligus influencer, Hilmi Firdausi memberikan tanggapannya terkait rencana penamaan jalan di DKI Jakarta, dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Dalam pernyataannya, Hilmi Firdausi tegas menolak pemilihan tokoh Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di DKI Jakarta.
Terdapat sejumlah alasan yang disampaikan Hilmi Firdausi dari penolakan itu, yang terkait dengan sejarah dalam Islam.
Baca Juga: Sinopsis Film The Forbidden Kingdom, Aksi Jacky Chan dalam Menyelamatkan Raja Monyet
"Sy menolak nama tokoh sekuler ini dijadikan nama jln di Jkrta," kata Hilmi Firdausi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Hilmi28 pada Minggu, 17 Oktober 2021.
Salah satu alasan yang ia kemukakan adalah sejarah buruk dari Mustafa Kemal Ataturk dalam Islam, yang ternyata merupakan tokoh diktator.
Meski menjadi founding father negara Turki, tetapi menurutnya Mustafa Kemal Ataturk merupakan sosok yang dibenci oleh umat Islam lantaran pernah mengubah masjid menjadi museum.
Selain itu, lanjut Hilmi Firdausi, Mustafa Kemal Ataturk juga pernah mengganti azan dan melarang berbagai tradisi dalam Islam di Turki setelah daulah Utsmani runtuh.
Baca Juga: Segera Diumumkan, Berikut Cara Cek Hasil SKD CPNS 2021 di Situs sscasn.bkn.go.id
"Org ini sgt dibenci muslimin krn seorg diktator, merubah masjid jd museum, menutup skolah2 agama, mengganti adzan, melarang jilbab dll," ucapnya menjelaskan.
Hilmi Firdausi pun penasaran dengan pemilihan tokoh untuk dijadikan nama jalan, yang barangkali bisa dicari lagi selain Mustafa Kemal Ataturk.
Dia lantas meminta pemerintah atau pihak yang berwenang dalam rencana tersebut untuk menghargai perasaan umat Islam, dengan tidak menggunakan nama Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Jakarta.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Bungkam Burnley, Manchester City Amankan Posisi Tiga Besar
"Tdk adakah tokoh lain ? Mhn hargai perasaan ummat Islam," ujar Hilmi Firdausi mengakhiri cuitannya.
Seperti diketahui sebelumnya, baru-baru ini tersiar kabar adanya rencana penggantian nama salah satu jalan di DKI Jakarta dengan menggunakan nama tokoh sekuler, Mustafa Kemal Ataturk.
Rencana itu disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal dalam salah satu acara yang digelar secara daring pada Jumat, 15 Oktober 2021.
Ide penggantian nama dengan tokoh Turki tersebut dilakukan setelah pemerintah Turki juga berencana memberi nama salah satu jalan di sana dengan nama "Ahmet Soekarno".***
