Sebut Mempercepat Penanganan Banjir Jakarta Bisa Dapat KPI, Anies Baswedan: Sekarang Petugas Punya Target

- 29 Oktober 2021, 15:01 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. /Instagram @aniesbaswedan

PR DEPOK - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan terkait penanganan banjir di Ibu Kota Jakarta di masa musim hujan saat ini.

Menurutnya, upaya mempercepat penanganan banjir bisa mendapatkan penilaian melalui indikator kinerja individu atau key performance indicator (KPI).

"Di awal tahun ini terasa daerah-daerah yang biasanya kalau banjir tergenang tiga empat hari, sekarang kurang dari satu hari sudah kering. Kenapa? karena sekarang petugas lurah, camat, BPBD, itu semua punya target," kata Anies dalam Rakornas virtual Antisipasi La Nina di Jakarta, pada Jumat, 29 Oktober 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Minta Kader Partai Nasdem Bergosip Jelang Pemilu 2024, Surya Paloh: Hanya Satu Subjek

Anies Baswedan menargetkan upaya penanganan genangan banjir akan surut dalam waktu enam jam usai berhentinya hujan.

Ia menjelaskan bahwa kapasitas drainase jalan utama atau jalan raya di DKI Jakarta mencapai 100 milimeter per hari, dan di luar jalan utama atau jalan raya mencapai 50 milimeter per hari.

Anies menegaskan bahwa jika curah hujan yang terjadi di DKI Jakarta mencapai 100 milimeter, maka kawasan Ibu Kota tidak boleh banjir.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Oktober 2021: Aldebaran Mulai Curigai Irvan Dalang Teror ke Mama Rosa

Terkait antisipasi banjir, pihaknya telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan aksi gerebek lumpur dengan mengeruk sedimen dan sampah di sejumlah sungai dan waduk di lima wilayah di DKI Jakarta.

Hal itu dilakukan dengan tujuan agar waduk dan sungai memiliki daya tampung air yang lebih besar jika curah hujan lebih tinggi dari 100 milimeter per hari.

Sementara itu, lanjut Anies mengatakan bahwa 13 sungai yang mengalir di Jakarta memiliki daya tampung 2.300 meter kubik per detik.

Baca Juga: Zaskia Sungkar Ungkap Keinginan Almarhum Ibu Mertua yang Belum Terlaksana: Sekarang jadi Makin Takut

Berdasarkan data yang tercatat, volume air yang sempat masuk ke Jakarta mencapai 3.200 meter kubik per detik, saat terjadi hujan ekstrem di kawasan selatan atau pegunungan.

"Jadi gap-nya itu bisa meningkat sampai 1.000 meter kubik per detik antara daya tampung dengan air yang masuk, itu sebabnya harus dikendalikan di kawasan tengah dengan waduk, supaya masuknya ke dalam kota masih tetap sesuai kapasitas," ucap Anies Baswedan.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x