Reuni 212 Bisa Jadi Festival Islam Terbesar di Dunia, Refly Harun: Maka Kita Punya Sarana Promosikan Negara

- 8 November 2021, 11:25 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun, yakin Reuni Akbar 212 bisa menjadi festival Islam terbesar di dunia.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun, yakin Reuni Akbar 212 bisa menjadi festival Islam terbesar di dunia. /Tangkapan layar Youtube Refly Harun

PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, mengaku setuju dengan rencana Reuni Akbar 212 yang akan kembali digelar di Monumen Nasional atau Monas.

Refly Harun mengatakan bahwa Reuni Akbar 212 ini bisa menjadi kontrol sosial yang diperlukan bagi kekuasaan saat ini.

Menurutnya, kekuasaan saat ini harus dikontrol agar bisa berjalan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.

Baca Juga: Vanessa Angel Datang dalam Mimpi, Ibu Ini Akui Ingin Sampaikan Amanah: Dia Ingin Menitipkan Anaknya..

Tak hanya itu, Refly Harun menilai bahwa Reuni Akbar 212 ini bisa saja menjadi festival Islam terbesar di dunia.

Kendati pasti ada orang yang tidak suka dengan adanya reuni ini, Refly mengatakan bahwa aksi ini berpeluang menjadi festival umat Islam terbesar di dunia.

"Terlepas dari orang tidak suka ya, kita tidak bisa menganggap semua orang suka dengan hal seperti ini, tapi sebenarnya bisa ada peluang untuk menjadikan Reuni 212 sebagai festival Islam terbesar di dunia," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Pengacara Milano Lubis Sebut Sopir Vanessa Angel Harus Dapat Hukuman: Apapun Alasannya, Dia Telah ...

Hal ini bisa terjadi jika saja pemerintahan 'mesra' dengan kekuatan-kekuatan Islam yang menyelenggarakan aksi semacam 212.

Hanya saja, katanya melanjutkan, kebetulan pelopor aksi 212 ini adalah kekuatan Islam yang tidak disukai oleh pemerintah dan para buzzer-nya.

"Sekarang ini kebetulan kekuatan Islam yang menyelenggarakan festival atau Reuni 212 adalah kekuatan yang tidak disukai oleh pemerintah dan para buzzer-nya. Dan mereka sendiri mempersepsi diri sebagai oposisi, padahal kalau kita bicara tentang demokrasi, oposisi itu adalah vitamin demokrasi. Tapi alih-alih dijadikan vitamin, malah dijadikan musuh," terangnya.

Baca Juga: Australia Mulai Berika Booster Vaksin Covid-19 Jenis Pfizer di Tengah Pelonggaran Pembatasan

Padahal, sambung Refly, jika saja pemerintah mau secara terbuka dan tidak khawatir menerima kritik dari oposisi, seperti misalnya dari aksi Reuni 212, hal ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia menjadi penyelenggara festival Islam terbesar.

Terlebih, tuturnya lebih lanjut, jika Reuni 212 ini dihadiri oleh 3 juta lebih masyarakat, acara ini bisa mengalahkan pertemuan umat muslim terbesar di Padang Arafah saat melaksanakan ibadah haji.

Pakar hukum itu pun membayangkan jika festival Islam Reuni 212 ini ditambah dengan pertunjukan seni, budaya, serta hal-hal yang berkaitan dengan peradaban Islam termasuk sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya, hal tersebut justru bisa menjadi sarana mempromosikan negara yang baik.

Baca Juga: Daftar Lokasi Pelayanan Samsat Keliling Jadetabek Senin 8 November 2021

"Maka kemudian kita punya sarana untuk mempromosikan negara ini secara baik, sebagai friendly muslim country in the world, atau a friendly largest Muslim Popularism in the world misalnya. Peluang ini sebenarnya ada kalau seandainya kekuasaan ini punya gesture bisa cocok dengan mereka yang mengkampanyekan Reuni 212 ini," ujarnya.

Sayangnya, katanya melanjutkan, saat ini apapun kegiatan yang dilakukan oleh PA 212 tidak pernah disetujui oleh pemerintah dan para buzzer-nya.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah