Heboh! 3 Kapal Indonesia Dibakar Australia, Susi Pudjiastuti: Seharusnya Kita Lakukan Hal yang Sama

- 10 November 2021, 08:45 WIB
Susi Pudjiastuti soroti kapal Indonesia yang dibakar Australia.
Susi Pudjiastuti soroti kapal Indonesia yang dibakar Australia. /Antaranews.Com/ Rivan Awal Lingga

PR DEPOK - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti kabar tiga kapal Indonesia yang dibakar di Australia lantaran melewati batas wilayah untuk menangkap ikan secara ilegal.

Susi Pudjiastuti mengapresiasi langkah pemerintah Australia yang bertindak tegas terhadap perairannya.

Menurut Susi Pudjiastuti, langkah yang dilakukan aparat Australia tersebut sangat penting untuk melindungi wilayahnya.

Baca Juga: Ariel Tatum Tulis Biografi Singkat di Caption Instagram, Akui Hobi Memanjat Pohon Waktu Kecil

Hal tersebut disampaikan Susi melalui akun Twitternya @susipudjiastuti, pada Senin 8 November 2021.

“Respect dan apresiasi untk aparat Australia yg telah menjaga Kedaulatan wilayah & resourcesnya..,” tulis Susi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Susi pun berharap Indonesia juga bisa melakukan hal serupa terhadap kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

Baca Juga: Sebut Permendikbud Ristek Nomor 30 Jelas 'Pelegalan' Kebebasan Seks, Mardani Ali: Merusak Norma Kesusilaan

“Seharusnya kita terus melakukan hal yg sama kpd kapal pencuri ikan di lautan kita sehingga nelayan2 domestik kita bisa terus mendapatkan hasil yg banyak,” ujar Susi.

Sebelumnya, berdasarkan berita yang beredar, otoritas Australia dilaporkan melakukan tindakan pembakaran terhadap tiga perahu nelayan asal Indonesia dari 16 perahu nelayan yang tertangkap oleh otoritas Australia.

Hal tersebut dilakukan saat kegiatan penangkapan teripang secara ilegal di kawasan konservasi the Rowley Shoals Marine Park, Western Australia.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Akan Hadapi Hari yang Luar Biasa 10 November 2021, Salah Satunya Scorpio

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun memberikan respons tegas kepada otoritas Australia terkait dengan pembakaran terhadap tiga kapal nelayan Indonesia, dengan menunda kegiatan patroli bersama KKP dengan Pasukan Perbatasan Australia (ABF).

"Ini respon atas perkembangan yang terjadi, patroli bersama Jawline-Arafura akan kami tunda," kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa Jawline-Arafura sendiri merupakan patroli bersama ABF dan Ditjen PSDKP KKP yang dilaksanakan di perbatasan Indonesia-Australia.

Baca Juga: Soal Reuni 212, Ferdinand: Kalau Bikin Gaduh dan Seenaknya, Gebuk Saja dengan Hukum

Adin menyampaikan bahwa penjelasan dari ABF ini penting untuk menghindari kesimpangsiuran informasi terkait dengan identitas ketiga kapal yang dibakar maupun 13 kapal lainnya yang diusir dari perairan Australia.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Twitter @susipudjiastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah