Bahkan, politisi Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) ini juga menyebutkan tidak perlu malu apabila mengalami distorsi logika.
“Tidak usah malu karena semua orang termasuk saya sangat mungkin mengalami distorsi logika,” katanya.
Hal itu dianggap wajar menurut Fahri Hamzah, karena semakin sering belajar maka kesalahan akan semakin berkurang.
“Tapi semakin belajar maka semakin jarang terjadi distorsi dan juga terjadi tidak akan terlalu fatal,” terangnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Fahri Hamzah mengajak untuk menggunakan sosial media sebagai media belajar.
Baca Juga: Mesranya Ria Ricis dan Teuku Ryan setelah Halal Jadi Suami Istri: Masyaallah, Apa-apa Jadi Pahala
“Kita semua harus menggunakan interaksi di media sosial sebagai media belajar,” kata Fahri Hamzah.
Pria berusia 50 tahun ini menegaskan jika seseorang memiliki motif untuk belajar dalam media sosial maka akan tercapai tujuan nasional bangsa.
“Jika motif kita belajar dan berteman dan bukan sekedar hadir tanpa tujuan, maka yakin kecerdasan publik akan semakin cepat mengalami akselerasi dahsyat, dan tercapailah tujuan nasional kita: mencerdaskan kehidupan bangsa. Mulia bukan? Ayo kita mulai! #Mediasosialsehat,” pungkasnya.***