Network
PR DEPOK – BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memberikan peringatan terkait waspada masyarakat terhadap peningkatan sambaran petir, saat puncak musim hujan.
Disebutkan bahwa potensi sambaran petir pada puncak musim hujan sangat memungkinkan untuk terjadi, sehingga ini akan membahayakan bagi masyarakat, terutama yang berkegiatan di luar rumah.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News. 15 November 2021, BMKG Banjarnegara, mengimbau masyarakat Jawa Tengah untuk mewaspadai peningkatan frekuensi sambaran petir yang berpotensi terjadi pada puncak musim hujan.
“Sekarang kan sudah mulai puncak musim hujan, potensi peningkatan terjadi sambaran petir sangat mungkin terjadi. Bulan November, Desember, sampai Januari itu puncak-puncaknya musim hujan, sehingga harus diwaspadai,” kata kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie.
Baca Juga: Indonesia Masters 2021: Link Live Streaming dan Jadwal Tim Merah Putih untuk Selasa 16 November 2021
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk meminimalkan dampak dari sambaran petir.
Terkait dengan kejadian kebakaran tangki 36 T-102 di area PT.Kilang Pertamina Internasional (KPI) unit Cilacap pada Sabtu, 13 November 2021 malam, yang diduga akibat sambaran petir, dia mengakui potensi terjadinya sambaran petir di wilayah cilacap tergolong tinggi karena dekat dengan laut.
“Kalau kami lihat, tipe petirnya CG. Tipe CG itu Cloud to Ground (dari awan ke tanah, red.), jadi biasanya tipe-tipe CG ini dipicu oleh awan CB (Cumulonimbus). Kalau Cumulonimbus kan terkait dengan hujan, makanya sangat dimungkinkan dari (arah) laut itu,” ungkapnya lagi menjelaskan.
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Taruna Mona Rachman mengatakan dari alat deteksi petir di BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara diperoleh analisis bahwa pada Sabtu, 13 November, pukul 18:00 WIB hingga 19:30 WIB, terdapat 2 sambaran petir.
