PR DEPOK – Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar turut menanggapi pemberitaan yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal memimpin Ibu Kota.
Anies Baswedan dinilai gagal total memimpin DKI Jakarta dari mulai banjir hingga kasus dugaan korupsi.
Penilaian kegagalan Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi.
Baca Juga: Musni Umar Bandingkan UMP Jakarta dengan Jawa, Ferdinand Hutahaean: Dia Cuma Asal Mangap
Menanggapi hal tersebut, Musni Umar pun tidak setuju jika Anies disebut gagal menangani DKI Jakarta.
Menurut Musni Umar, narasi-narasi seperti itu harus segera diluruskan oleh Cyber Army yang rencananya akan dibentuk oleh MUI DKI.
“Berita semacam ini yg harus diluruskan oleh Cyber Army MUI DKI. Orang ini coba menipu rakyat dgn menyebarkan berita bohong,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @musniumar.
Baca Juga: Akui saat Kecil Tak Suka Mainan , Ivan Gunawan Sebut Lebih Senang Main Selendang dan Menari
Seperti diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta akan membentuk pasukan siber atau Cyber Army.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar mengatakan pasukan siber diharapkan mampu melawan "buzzer" yang menyudutkan ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pembentukan Cyber Army ini karena Anies dianggap sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta, tapi hingga kini ada pihak yang menyudutkan dengan menyebar berbagai informasi di Internet.
Baca Juga: Apa Itu Kecerdasan Emosional? Bagaimana Cara Melatihnya di Tempat Kerja?
"Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita, saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," katanya seperti dikutip dari Antara.
Pasukan siber ini bertugas melawan konten yang menyerang ulama dan Anies, dengan mengangkat informasi terkait keberhasilan dicapai melalui internet dan media sosial.
"MUI tidak usah takut untuk mengatakan yang haq itu haq. Saya punya prinsip, kalau berkaitan dengan Al quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," ujarnya.***