Jokowi Diminta Tak Undang Investor untuk Sekadar Tangkap Ikan, Susi Pudjiatusti: Kenapa Bukan Pemuda Kita?

- 25 November 2021, 11:44 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta Presiden Jokowi tak mengundang investor hanya untuk urusan menangkap ikan.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta Presiden Jokowi tak mengundang investor hanya untuk urusan menangkap ikan. /Antara/M Agung Rajasa/Antara

Cuitan Susi Pudjiastuti.
Cuitan Susi Pudjiastuti. Tangkap layar Twitter @susipudjiastuti.

Sementara itu menurutnya, penduduk Indonesia kini semakin banyak sehingga sumber protein yang berasal dari laut tersebut dapat dimanfaatkan untuk membentuk individu-individu yang berkualitas.

"Laut adalah sumber protein yg paling murah & termudah untk kita dapatkan. Penduduk kita makin banyak, kita akan memerlukan banyak sumber protein untk membangun manusia2 Indonesia yg berkualitas," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @susipudjiastuti.

Baca Juga: Haji Faisal Buka Suara Soal Dugaan Perpecahan dengan Doddy Sudrajat: Saya Ingin Ada Perdamaian

Dengan pertimbangan tersebut, ia pun meminta Presiden Jokowi dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono untuk mempertimbangkan ulang kebijakan itu.

Tak lupa, ia mengingatkan Jokowi terkait visi dan misinya soal laut yang menjadi masa depan bangsa, dengan menjadikannya poros maritim dunia.

Dengan demikian, ia berharap Jokowi tak mengizinkan kapal asing kembali masuk sekadar untuk menangkap ikan di laut Indonesia.

Baca Juga: 10 Quotes Selamat Hari Guru Nasional dalam Bahasa Inggris, Cocok Dijadikan Status IG hingga WhatsApp

Sebab menurutnya, perkara menangkap ikan masih bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat, dengan memanfaatkan kapal-kapal buatan Indonesia.

Selain itu, ia menilai alat-alat tangkap ikan yang dibawa oleh kapal asing juga membahayakan keberlansungan sumber daya laut Indonesia.

Halaman:

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @susipudjiastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah