Waspadai Tahun 2022, Sri Mulyani: Pemullihan Ekonomi Dibarengi Munculnya Risiko Baru yang Harus Dikelola

- 30 November 2021, 10:33 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. /Instagram.com/@smindrawati

Tentu hal itu, menurutnya harus dibarengi dengan percepatan vaksinasi Covid-19 agar terciptanya herd imunity sehingga nantinya kegiatan ekonomi bisa berjalan kembali.

“Keberhasilan pemerintah Indonesia kendalikan varian Delta dan terpeliharanya kewaspadaan, disiplin protokol kesehatan diharapkan akan menjadi bekal kuat dalam menghadapi ancaman baru varian baru Omicron," kata Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Larissa Chou Beri Pesan Penyemangat untuk Istri Ameer Azzikra: Mungkin Kita Tak Kenal Dekat, tapi...

Perihal APBN 2022, Menkeu menerangkan bahwa pemerintah dalam hal instrumen fiskalnya masih bersifat ekspansif dan mengakomodir kebijakan kontrasiklus (counter-cyclical).

Namun pada praktiknya, lanjutnya, tetap memperhatikan risiko, mengedepankan sustainabilitas fiskal dalam jangka menengah dan panjang.

Target pemerintah dalam defisit APBN 2022 sebesar 4,85 persen dari Produk Domestik Bruto atau Rp868 triliun. Defisit itu menurun dari outlook 2021 yang sebesar 5,2 sampai 5,4 persen PDB.

Baca Juga: Dokter Ungkap Gejala Ringan yang Timbul dari Penderita yang Terjangkit Virus Covid-19 Varian Omicron

Hal tersebut berdasarkan pagu pendapatan negara sebesar Rp1.846,1 triliun dan belanja negara sebanyak Rp2.714,2 triliun.

Maka pemerintah dalam hal ini Menkeu menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2022, dibanding outlook pada 2021 yang sebesar 3,5 hingga 4 persen.***

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah