Ia meyakini, dalam hal riset dan pengembangan untuk vaksin booster ataupun efektivitas terhadap varian baru tidak membutuhkan waktu lama, dengan catatan sudah memenuhi keseluruhan tahapan vaksin utama.
Dalam hal pengembangan vaksin dalam negeri, Penny meyakini bahwa hal ini merupakan terobosan baru dan perlu ditambah kapasitas produksinya di tanah air selain dari produksi PT Bio Farma.
Atas dasar hal tersebut, BPOM mendukung industri farmasi lainnya guna mendorong perluasan produksi seperti untuk PT Biontis Pharmaceutical Indonesia yang juga menjadi mitra Universitas Airlangga (Unair) dalam pengembangan vaksin Merah Putih.
“BPOM sedang mendampingi pengembangan vaksin Merah Putih bersama PT Biotis untuk segera mendapatkan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) maupun fill and finish,” kata Penny Lukito.***