Apakah Virus Covid-19 Omicron Bisa Terdeteksi dengan Tes PCR? Begini Penjelasan Tjandra Yoga Aditama

- 4 Desember 2021, 11:22 WIB
Ilustrasi virus corona jenis omicron.
Ilustrasi virus corona jenis omicron. /Pixabay/dianakuehn30010

PR DEPOK - Belum lama ini penduduk dunia dihebohkan dengan kemunculan virus Covid-19 jenis Omicron.

Terkait kemunculan virus Covid-19 Omicron tersebut, banyak masyarakat yang mempertanyakan apakah virus tersebut bisa terdeteksi melalui tes PCR.

Tjandra Yoga Aditama selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan bahwa varian terbaru Covid-19 Omicron, masih dapat dideteksi dengan menggunakan tes PCR.

Baca Juga: Ngotot Makam Vanessa Angel Dipindahkan, Doddy: Ini Wasiat Harus Dijalankan

“Dampak pada PCR memang merupakan salah satu dari enam kemungkinan dampak Omicron,” ujar Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataan tertulis.

Tjandra mengatakan bahwa mutasi spike protein di posisi 69-70 pada Omicron menyebabkan terjadinya fenomena “S gene target failure (SGTF)”.

Di mana gen S tidak akan terdeteksi dengan PCR, hal tersebut disebut juga drop out gen S.

Baca Juga: Sinopsis Film American Assassin: Upaya Agen CIA Balas Dendam pada Terorisme

“Walau ada masalah di gen S, tetapi untungnya masih ada gen-gen lain yang masih bisa dideteksi sehingga secara umum PCR masih dapat berfungsi,” ujar Tjandra.

Tjandra menyatakan apabila gen S yang tidak terdeteksi pada pemeriksaan tes PCR dapat dijadikan indikasi awal kemungkinan yang diperiksa adalah varian Omicron.

Tetapi, temuan itu perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan “Whole Genome Sequencing (WGS)” guna memastikan.

Baca Juga: Sebut Doddy Sudrajat Gagal Jadi Ayah, Marissya Icha: Tolonglah Jangan Gagal Jadi Seorang Kakek

“Kalau kemampuan WGS terbatas, maka ditemukannya SGTF dapat menjadi semacam bantuan untuk menyaring mana yang prioritas dilakukan WGS, selain kalau ada kasus berat, atau ada klaster, atau ada kasus yang tidak wajar perburukan kliniknya, dan lainnya,” ungkap Tjandra.

Pada suatu daerah ditemukan peningkatan sampel laboratorium yang menunjukkan SGTF, dapat menjadi suatu indikasi sudah beredarnya varian Omicron di daerah tersebut.

Diketahui, pada 1 Desember 2021 Arab Saudi, Amerika Serikat dan Korea Selatan melaporkan kasus varian Omicron mereka.

Baca Juga: Fuji Adik Bibi Ardiansyah Kembali Kolaborasi dengan Farida Nurhan, Jadi YouTuber?

“Untuk Arab Saudi kita akan lihat dampaknya pada izin masuk warga kita untuk menjalankan ibadah umroh, serta Korea Selatan menunjukkan varian ini terus merebak di Asia,” ungkap Tjandra.

Tjandra mendorong otoritas kesehatan yang ada di Indonesia untuk meningkatkan pemeriksaan PCR yang lebih masif.

“Setiap hari dilaporkan jumlah pemeriksaannya di media, artinya jangan hanya jumlah total saja tetapi apakah ada peningkatan SGTF atau tidak,” lanjut Tjandra.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah