“Semua sudah kita amati dan dites menggunakan PCR serta WGS. Ternyata pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity ratenya dibandingkan udara,” tuturnya.
Maka dari itu Kemenks bekerjasama dengan TNI, Polri, dan Kemendagri meningkatkan surveilans dan karantina di pintu masuk darat dan laut.
Peningkatan kewaspadaan ini dilakukan setelah hadirnya temuan pertama kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada 15 Desember lalu.
Adapun varian Omicron ini terjangkit pada petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet berinisial N.
Penularan varian Omicron ini diduga bersumber dari WNI yang baru sampai dari Nigeria pada 27 November 2021 lalu.
Kabar terbarunya menyebutkan keduanya sudah dinyatakan negatif dari varian Omicron.
Berlanjut pada 17 Desember, pemerintah kembali mengumumkan 2 kasus positif varian Omicron yang keduanya merupakan WNI yang baru kembali dari Inggris dan Amerika Serikat.
“Karenanya kita perlu memperketat kedatangan luar negeri kita dan karantina agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, London dan Amerika bisa terus kita jaga,” jelas Menkes Budi.