Antisipasi Penyebaran Omicron, Kemenkes Perketat Pemeriksaan di Pintu Masuk Darat dan Laut

- 21 Desember 2021, 12:14 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut terjadi peningkatan jumlah pelaku perjalanan Internasional, pemerintah lakukan pengetatan antisipasi Omicron.
Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut terjadi peningkatan jumlah pelaku perjalanan Internasional, pemerintah lakukan pengetatan antisipasi Omicron. /Dok. Setkab

PR DEPOK – Belum lama ini Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan soal jumlah pelaku perjalanan internasional.

Berdasarkan data, jumlah pelaku perjalanan internasional yang datang ke wilayah Indonesia melonjak, terutama menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Terkait lonjakan jumlah pelaku perjalanan Internasional itu, pemerintah pun perlu segera mengambil tindakan, mengingat kasus Covid-19 varian Omicron meningkat.

Baca Juga: Link Nonton The Silent Sea Episode 1-8 Sub Indo Dibintangi Gong Yoo, Tayang Perdana pada 24 Desember

“Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk,” ucap Menkes dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kemenkes.

Selain itu, pemerintah menginventarisir dan memperketat pemeriksaan di seluruh pintu masuk negara baik melalui darat, laut, dan udara.

Pengetatan diterapkan dengan cara pengetesan PCR dengan S Gene Target Failure atau SGTF dan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk seluruh kasus PCR dengan hasil positif.

Baca Juga: Bukan Said Aqil, Mayoritas PCNU Jawa Barat Deklarasikan Gus Yahya Pimpin PBNU

Berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan dua cara di atas ditemukan bahwa kasus terkonfirmasi paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan yang masuk ke jalur darat dan laut.

“Semua sudah kita amati dan dites menggunakan PCR serta WGS. Ternyata pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity ratenya dibandingkan udara,” tuturnya.

Maka dari itu Kemenks bekerjasama dengan TNI, Polri, dan Kemendagri meningkatkan surveilans dan karantina di pintu masuk darat dan laut.

Peningkatan kewaspadaan ini dilakukan setelah hadirnya temuan pertama kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada 15 Desember lalu.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Dikritik Akting dan Pengucapan yang Buruk, Penggemar Luar Negeri Ngamuk ke YG Entertainment

Adapun varian Omicron ini terjangkit pada petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet berinisial N.

Penularan varian Omicron ini diduga bersumber dari WNI yang baru sampai dari Nigeria pada 27 November 2021 lalu.

Kabar terbarunya menyebutkan keduanya sudah dinyatakan negatif dari varian Omicron.

Berlanjut pada 17 Desember, pemerintah kembali mengumumkan 2 kasus positif varian Omicron yang keduanya merupakan WNI yang baru kembali dari Inggris dan Amerika Serikat.

“Karenanya kita perlu memperketat kedatangan luar negeri kita dan karantina agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, London dan Amerika bisa terus kita jaga,” jelas Menkes Budi.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Dikritik Akting dan Pengucapan yang Buruk, Penggemar Luar Negeri Ngamuk ke YG Entertainment

Satu hal penting lainnya yang harus diperhatikan pemerintah adalah menaikkan vaksinasi Covid-19 sesuai dengan target yang dicanangkan WHO.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mempercepat vaksinasi untuk menghadapi kemungkinan masuknya Omicron ke komunitas lokal.

"Tolong vaksinasi kita yang paling banyak datang Pfizer dan AstraZeneca, tidak perlu pilih jenis vaksin, sebaiknya gunakan saja yang ada,” ungkap Menkes Budi.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x