Network
PR DEPOK – Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) berlangsung sejak 23 hingga 25 Desember 2021.
Dalam Muktamar ke-34 NU, membahas berbagai persoalan bangsa Indonesia.
Tak hanya itu, dalam Muktamar ke-34 NU terjadi pemilihan untuk kursi Ketua Umum PBNU.
Baca Juga: Link Nonton The Silent Sea yang Tayang Malam Ini di Netflix, Lengkap Sinopsis dan Daftar Pemainnya
Setelah melalui serangkaian proses dan pemilihan, KH Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
KH Yahya Cholil Staquf unggul dari petahana, yakni KH Said Aqil Siroj saat pemilihan Ketua Umum PBNU yang berlangsung di Lampung.
Adapun perolehan suara untuk KH Yahya Cholil Staquf yakni 337 suara, sedangkan KH Said Aqil memperoleh 210 dari total 548 suara yang masuk.
Sumber suara diperoleh dari pengurus cabang, wilayah, maupun luar negeri, sementara yang dinyatakan tidak sah hanya satu suara.
Pada saat sebelum mengerucut ke dua nama, terdapat beberapa nama seperti mantan Waketum PBNU As'ad Said Ali, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar, dan KH Ramadhan Buayo.
Ketiganya dinyatakan gagal memenuhi syarat minimal 99 suara di penjaringan bakal calon Ketua Umum PBNU.
Saat penjaringan bakal calon Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengumpulkan 327 suara dan Said Aqil Siroj 205 suara.
Baca Juga: Ini Pesan Kyai Said kepada Gus Yahya Setelah Resmi Pimpin PBNU
Selanjutnya, pimpinan sidang, Muhammad Nuh berdiskusi dengan Rais Aam yang baru saja terpilih, yakni Miftachul Akhyar.
Jika direstui, kedua calon akan diajak untuk berdiskusi untuk musyawarah mufakat menentukan Ketua PBNU di antara mereka.
Melalui proses mufakat tidak kunjung tercapai, maka pemilihannya kembai menggunakan pemungutan suara.
Pada saat jalannya sidang, sempat dihiasi dengan banjir interupsi sehingga membuat pemilihan diskors.
Baca Juga: Jakarta Dinilai Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Gubernur BI: Jakarta Tumbuh, Indonesia Juga Tumbuh
Pasalnya, sebelum penjaringan bakal calon Ketua Umum PBNU, sejumlah muktamirin menanyakan status 39 PCNU yang bermasalah dan meminta masalah tersebut mesti diselesaikan terlebih dahulu.
Perlu diketahui bahwa KH Yahya Cholil Staquf, lahir di Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966. Ia merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.***
