Wasekjen PA 212 Nilai NU Dapat Musibah karena Gus Yahya jadi Ketum, Gun Romli: Pengasong Isu SARA Lagi Pansos

- 26 Desember 2021, 16:19 WIB
Guntur Romli memberikan tanggapan terkait pernyataan Wasekjen PA 212 yang mengatakan bahwa NU mendapat musinah karena memilih Gus Yahya sebagai Ketum PBNU./ Twitter @GunRomli.
Guntur Romli memberikan tanggapan terkait pernyataan Wasekjen PA 212 yang mengatakan bahwa NU mendapat musinah karena memilih Gus Yahya sebagai Ketum PBNU./ Twitter @GunRomli. /

PR DEPOK - Baru-baru ini, Wakil Ketua Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menyebut bahwa NU mendapat musibah dengan terpilihnya Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum (Ketum) PBNU periode 2021-2026.

Menurut Novel, sosok Gus Yahya sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin dan sangat berbahaya untuk keutuhan umat Islam.

Soal pernyataan Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin yang menyebut bahwa NU mendapat musibah karena Gus Yahya jadi Ketum PBNU, kemudian ditanggapi oleh politisi PSI, Mohamad Guntur Romli.

Baca Juga: Tenangkan Pikiran dari Masalah dengan Doddy Sudrajat, Haji Faisal Pilih Liburan Ajak Gala Sky: Agar Fresh Juga

Melalui akun Twitter pribadinya, @GunRomli, kader PSI tersebut mengatakan bahwa Novel si pengasong isu SARA sedang panjat sosial (pansos).

"Gembel jalanan & pengasong isu SARA lagi pansos mengomentari suksesi di tubuh PBNU," tuturnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 26 Desember 2021.

Cuitan Guntur Romli. /Tangkap layar Twitter /@GunRomli.
Cuitan Guntur Romli. /Tangkap layar Twitter /@GunRomli.

Dikabarkan sebelumnya, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin memberikan komentar menohok terkait terpilihnya Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)sebagai Ketum PBNU.

Baca Juga: Greta Irene Bongkar Isi Chat Laura Anna dan Ibu Gaga Muhammad: Gak Ada Hati Nurani, Adek Gue Sampai Ngemis

Dia menyebut bahwa NU telah mendapat musibah atas terpilihnya Gus Yahya, yakni krisis kepemimpinan karena yang menjadi Ketum PBNU saat ini bisa dirasakan.

Novel menilai jika sosok Gus Yahya sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang rahmatan lil' alamin dan sangat berbahaya untuk keutuhan umat Islam.

Menurut Novel, Gus Yahya sangat kental dengan paham sepilisnya yang sesat dan mengatasnamakan agama yang otomatis mengatasnamakan NU.

Baca Juga: Pelatih Singapura Minta Maaf Saat Pertandingan Semi Final Piala AFF 2020 Lawan Indonesia, Ada Apa?

Padahal, katanya melanjutkan, masih banyak kiai NU yang lurus dan istikamah yang tidak tergerus oleh kekuatan politik uang yang dimainkan para oknum NU.

Dituturkan Novel, ia yakin jika ke depannya, Indonesia akan semakin dibuat gaduh dan terpecah belah demi kepentingan para pemodal.

Seperti diketahui bersama, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam perhelatan Muktamar NU akhir 2021 yang digelar Lampung, Jumat dinihari, 24 Desember 2021.

Dalam kontestasi pemilihan ketua PBNU tersebut, Gus Yahya berkompetisi dengan sahabatnya, yakni Kiai Said Aqil Siradj.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Twitter @GunRomli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah