Lebih lanjut, Mulyanto sangat menyayangkan rencana pemerintah yang hanya menjual pertamax dan menghapus premium dan pertalite.
Baca Juga: PDIP Nilai Berita Pemukulan Remaja di Medan 'Digoreng', Cipta Panca: Siapa? Minyak Lagi Mahal Begini
Ia menjelaskan bahwa dirinya bukan anti pada BBM ramah lingkungan, namun kita tetap harus memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat.
Justru hal yang ia sayangkan adalah pemerintah dan Pertamina tidak jujur soal penghapusan BBM premium dan pertalite.
Padahal, saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi Covid-19.
Maka dari itu, tahun 2022 menurutnya belum tentu terjadi pemulihan daya beli masyarakat.
Meski demikian, ia meminta pemerintah untuk bisa memikirkan solusi alternatif BBM murah bagi masyarakat, jika memang premium dan pertalite resmi dihapus.
“Pemerintah harus memiliki rencana buffering dan mitigasinya. Kalau premium dihapus, apa alternatif BBM murah untuk masyarakat?” kata Mulyanto.
Mulyanto pun mempertanyakan, apakah kompensasi atas penugasan Pertamina untuk premium ini dapat dialihkan ke BBM yang tersisa, sehingga harganya menjadi sama dengan harga premium?