PDIP Ramai Sebar Paket Beras 'Mbak Puan', Mustofa Nahra Beri Sindiran Keras

- 1 Januari 2022, 19:45 WIB
Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya.
Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya. /Twitter.com/@TofaTofa_id./

PR DEPOK - Sebanyak 6.000 paket beras bertuliskan “Mbak Puan” beredar di sejumlah titik di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Penyaluran paket beras tersebut diketahui dilakukan oleh sejumlah Anggota DPR dari fraksi PDIP yaitu Bambang Dwi Hartono, Puti Guntur Soekarno, dan Indra Kurnia.

Soal paket beras bertuliskan Ketua DPR RI yang dibagikan ramai-ramai oleh kader PDIP, memicu komentar sejumlah kalangan, termasuk Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya.

Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Jokowi 'Presiden yang Tersesat', Refly Harun: Semoga Dilihat sebagai Suatu yang Objektif

Melalui akun Twitter pribadinya, ia sempat menyinggung soal pernyataan politikus senior PDIP yang sempat mengatakan partainya melatih para kader untuk tidak pamer ketika berbuat baik.

Namun kini, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini membagikan paket beras dengan tulisan "Mbak Puan" pada bingkisannya.

"Ini memang bukan pamer. Kebetulan saja," kata Mustofa seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @TofaTofa_id pada Sabtu, 1 Januari 2022.

Cuitan Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya.
Cuitan Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya.

Baca Juga: Usai Dipenjara Selama Hampir 5 Tahun Karena Kasus Korupsi, Mantan Presiden Korsel Dibebaskan

Sebelumnya, penyebaran paket beras “Mbak Puan” disalurkan melalui Kantor DPC PDIP Surabaya yang di antaranya sebanyak 2.000 paket dari Bambang DH, disebarkan ke 20 titik.

Diketahui, beras "Mbak Puan" ini telah didistribusikan, salah satunya di kawasan Kecamatan Krembangan.

Terdapat dua titik penyaluran, yakni titik pertama di Kelurahan Kemayoran, Perak Barat, dan Krembangan Selatan, sedangkan titik kedua di Kelurahan Morokrembangan dan Dupak.

Baca Juga: Lesti Kejora Akhirnya Mau Unggah Foto Baby L Usai Rizky Billar Minta Tolong Netizen

Mengenai hal tersebut, sejumlah pihak menilai berlawanan dengan pernyataan politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, yang mengatakan bahwa mereka dilatih untuk tidak pamer kebaikan.

Hal itu ia nyatakan pada saat baliho Puan Maharani bertebaran di lokasi bencana Semeru yang disorot keras masyarakat karena dinilai memanfaatkan kesulitan warga yang tertimpa demi kepentingan pribadi.

Dalam kesempatan tersebut, Hendrawan menegaskan bahwa kemunculan baliho bukan untuk bermaksud sombong lantaran kader PDIP telah digembleng dengan kultur marhaenisme yang kuat.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @TofaTofa_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah