Network
PR DEPOK – Aktivis Hak Asasi dan Manusia (HAM) Natalius Pigai baru-baru ini memberikan pernyataan yang mengejutkan.
Natalius Pigai meminta kepada pemerintah pusat untuk meniadakan beberapa jabatan tinggi di ruang lingkup pemerintahan.
Hal tersebut Natalius Pigai sampaikan melalui cuitan akun media sosial Twitter pribadi miliknya.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @NataliusPigai2 pada 9 Januari 2022 Natalius Pigai mengatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) hanya ingin mendengar arahan menteri saja bukan yang lain.
Baca Juga: LINK NONTON Snowdrop Episode 9 Sub Indonesia, Spoiler: Eun Young Ro Melarikan Diri!
“ASN Cuma mau denger Menteri,” kata Pigai.
Aktivis HAM itu mengatakan bahwa sepertinya pemerintah perlu meniadakan posisi Kepala Staf Presiden (KSP), Staf Khusus Presiden hingga Wakil Menteri.
“Bubarkan saja KSP, Staf Khusus Presiden & Wamen,” ujarnya.
Baca Juga: Tes Urine Naufal Samudra Negatif Narkoba, Status Kekasih Dinda Kirana Ditetapkan sebagai Saksi
Natalius Pigai berpendapat bahwa komunikasi mereka semua tidak dapat melampaui kementerian dan lembaga negara.
“Mereka tidak bisa tembus ke Kementerian dan Lembaga,” tutur Pigai.
Dia menuturkan bahwa mereka terhalang oleh otoritas menteri yang lebih tinggi daripada posisi-posisi tersebut.
“Terhalang oleh Menteri yang memiliki otoritas lebih tinggi,” katanya.
Lebih lanjut, Natalius Pigai mengatakan bahwa posisi-posisi dalam jabatan tersebut sama sekali tidak memiliki nilai jual.
“Mereka tidak laku,” ujar Pigai.
Bukan tanpa alasan, Natalius Pigai mengatakan hal demikian lantaran berkaca dari pengalamannya yang pernah menjabat sebagai ASN di Kemnterian.
“Saya bicara berdasar pengalaman saya sebagai ASN Kementerian. @jokowi,” tuturnya.
***
