Kepala BKPM Sebut Dunia Usaha Ingin Pemilu 2024 Diundur, Rizal Ramli: Kepiye toh, Fokus Urus Investasi aja

- 10 Januari 2022, 18:38 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dunia usaha ingin pemilu 2024 diundur, ini tanggapan Rizal Ramli.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dunia usaha ingin pemilu 2024 diundur, ini tanggapan Rizal Ramli. /Twitter/@RamliRizal.

PR DEPOK - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa dunia pengusaha menginginkan pemilu tahun 2024 diundur.

Bahlil Lahadalia menilai hal ini terjadi karena kalangan pengusaha baru merasa selesai babak belur dengan persoalan kesehatan akibat Covid-19.

Soal Bahlil Lahadalia yang menyebut dunia pengusaha ingin pemilu 2024 diundur, kemudian ditanggapi oleh ekonom senior Rizal Ramli.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Terkait Peningkatan Kasus Omicron di Indonesia: Menahan Diri dulu Beberapa Minggu

"Ini kok Ketua BKPM ngurusin Pemilu, kepiye toh (bagaimana sih) — tolong fokus urus investasi aja Bahlil," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @RamliRizal pada Senin, 10 Januari 2022.

Cuitan Rizal Ramli.
Cuitan Rizal Ramli. Twitter/@RamliRizal.

Sebagaimana kabar yang beredar, Bahlil Lahadalia selaku Kepala BKPM menyebut bahwa kalangan pengusaha menginginkan pemilu 2024 mendatang, diundur.

Hal tersebut dia sampaikan saat memberikan tanggapan hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait masa jabatan Presiden Joko Widodo ditambah menjadi hingga 2027 akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 10 Januari 2022: Tambahan Kasus Corona Baru Hari Ini Sebanyak 454

Bahlil Lahadalia berpendapat hal tersebut bisa terjadi karena kalangan pengusaha baru dalam masa pemulihan dengan persoalan kesehatan akibat Covid-19, sehingga tidak ingin diganggu persoalan politik.

Selain itu, lanjut Bahlil, persoalan memajukan dan memundurkan pemilu dalam sejarah bukan sesuatu yang haram dilakukan.

Terkait hal ini, dia kemudian mencontohkan saat terjadinya krisis pada 1997-1998 yang seharusnya dilaksanakan 2002, tetapi karena krisis itulah, akhirnya dimajukan.

Baca Juga: Aplikasi TikTok Menambah Sistem Tombol Baru Bernama Repost, Simak Ulasannya

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa dunia usaha rata-rata memang berpikir tentang bagaimana proses demokrasi ini dalam konteks peralihan kepemimpinan.

Menurutnya, apabila memang ada ruang untuk dipertimbangkan proses menunda pemilu tersebut, akan jauh lebih baik.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Twitter @RizalRamli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah