Mengenal Sejarah Di balik Tragedi Serangan 1 Maret 1949 di Yogyakarta

- 1 Maret 2020, 06:37 WIB
Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 dibuat untuk mengenang jasa para TNI dan rakyat yang berjuang untuk melawan Belanda yang menyatakan TNI sudah tidak ada dan Indonesia lemah
Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 dibuat untuk mengenang jasa para TNI dan rakyat yang berjuang untuk melawan Belanda yang menyatakan TNI sudah tidak ada dan Indonesia lemah /Kemendikbud

Sektor pusat kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masuki. Sedangkan Letnan Jenderal Soeharto memimpin sektor barat hingga ke batas Malioboro.

Baca Juga: Wishnutama Dorong Industri Media Bisa Lebih Kompetitif di Era Digital

Sementara itu sektor timur dipimpin olehVentje Sumual, sektor selatan dipimpin oleh Mayor Sardjono, dan sektor utara dipimpin oleh Mayor Sardjono.

TNI berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama 6 jam. Tetapi sesuai rencana, TNI mundur pada pukul 12.00 waktu setempat. Peristiwa ini membuktikan bahwa eksistensi TNI masih ada dan tidak hilang.

Serangan umu tersebut berhasil menguatkan posisi tawar menawar dan menampik pernyataan Belanda mengeni Indonesia yang sudah lemah.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Museum Benteng Vredeburg


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah