Soal Harga Pupuk Naik hingga 100 Persen, Rizal Ramli: inilah kalau Pemimpin Modalnya Pencitraan

- 13 Januari 2022, 11:40 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli menyoroti petani alami kerugian dengan menyindir pemimpin yang kerap 'turun gunung' ke sawah.
Ekonom senior Rizal Ramli menyoroti petani alami kerugian dengan menyindir pemimpin yang kerap 'turun gunung' ke sawah. /Twitter.com/@RamliRizal./

PR DEPOK - Serikat Petani Indonesia (SPI) melaporkan harga pupuk nonsubsidi naik hingga 100 persen pada pekan pertama Januari 2022. Tren kenaikan harga pupuk nonsubsidi itu sudah berlangsung sejak Oktober 2021.

Berdasarkan catatan SPI hingga pekan pertama Januari 2022, harga pupuk Urea sudah mencapai Rp560.000 per sak, sedangkan saat situasi normal harga berkisat Rp265.000 hingga Rp285.000 per sak.

Kenaikan pupuk Urea yang naik 100 persen hingga mencapai Rp560.000 per sak di awal tahun, lantas menjadi hal menarik untuk ditanggapi.

Baca Juga: Soroti Bisnis Es Doger Gibran yang Terima Suntikan Dana Rp71 Miliar, Sammy: sepertinya Janggal

Salah satu tokoh yang turut menanggapi kenaikan pupuk nonsubsidi ini adalah ekonom senior Rizal Ramli.

Melalui akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, dia mengatakan bahwa petani merugi jika menanam padi.

"Gitu kok ngaku pro petani ?" Bolak-balik ke sawah hanya untuk selfie, kebijakannya kok bikin susah petani !" ucap Rizal Ramli.

Baca Juga: Ditanyai Lebih Lanjut Soal Klaim Kecurangan di Pilpres 2020, Donald Trump Tiba-tiba Akhiri Pembicaraan

"Inilah klo pemimpin modalnya pencitraan," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 13 Januari 2022.

Cuitan Rizal Ramli menyindir pemimpin yang kerap sawah saat merespons petani kian merugi.
Cuitan Rizal Ramli menyindir pemimpin yang kerap sawah saat merespons petani kian merugi.

 

Diketahui, kenaikan pupuk ini dimulai sejak Oktober hingga November 2021 menjadi Rp380 ribu dan berlanjut pada Desember 2021 yang mencapai Rp480 ribu hingga Rp500 ribu.

Sebagai informasi, Berdasarkan data Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (PSP Kementan), kebutuhan pupuk untuk petani mencapai 22,57 juta ton-26,18 juta ton atau senilai Rp63 triliun- Rp65 triliun dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Hasil Survei Dukungan Jokowi Tiga Periode Meningkat, Ali Syarief: Saya Rasa Ini Ulah Cukong, tapi Entahlah

Akan tetapi keterbatasan anggaran pemerintah hanya dapat mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 8,87 juta-9,55 juta ton dengan nilai anggaran Rp25 triliun hingga Rp32 triliun.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @RamliRizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah