PIKIRAN RAKYAT – Pada Rabu 11 Maret 2020, juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengumumkan pasien ke-25 yang terinfeksi virus corona merupakan seorang perempuan warga negara asing (WNA) meninggal dunia.
Di hari yang sama, Direktur Utama (Dirut) Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso, Mohammad Syahrir dalam jumpa pers mengumumkan bahwa dua pasien yang merupakan pasien ke-3 dan ke-6 (berdasarkan urutan masuk ke RSPI) dinyatakan sembuh.
Kabar sembuhnya kedua pasien tersebut setelah hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan keduanya negatif.
Syahrir menjelaskan, untuk pasien kasus ke-3 yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) berjenis kelamis perempuan yang telah dirawat sejak 4 Maret lalu.
Sementara itu, Pasien ke-6 yang merupakan seorang warga negara asing (WNA) bejenis kelamin laki-laki berusia 29 tahun dinyatakan terinfeksi virus corona pada 9 Maret. Maka dari itu, pasien WNA tersebut menjalani masa perawatan kurang lebih dari dua hari.
Lebih lanjut, Syahrir menjelaskan, direncanakan kedua pasien tersebut akan dipulangkan pada Kamis, 12 Maret besok.
Terutama untuk pasien berkebangsaan asing, Syahrir menegaskan untuk proses pemulangan dan penjemputan pihaknya tidak bertanggung jawab terhadap proses tersebut. Nanti pihak pemerintah yang akan berkoordinasi dengan pihak keluarga pasien dan kedutaan.
Tidak hanya itu, Syahrir menerangkan pihak rumah sakit juga tidak bertanggung jawab untuk proses pemantauan setelah pasien dipulangkan ke rumah.
"Itu harusnya tanggung jawab Dinas Kesehatan ya. Jadi rumah sakit tidak punya kewenangan untuk melakukan pemantauan langsung kepada pasien-pasien di lokasi mereka berada. Tapi, kita kerja sama, ya," ujar Syahrir.
Hingga 11 Maret, RSPI Sulianti Saroso masih merawat delapan pasien COVID-19, enam di antaranya masih dinyatakan positif, sementara dua sisanya telah dinyatakan negatif.
Sementara itu, ada dua pasien suspect yang masih menunggu hasil. Dengan demikian, RSPI Sulianti Saroso telah menampung 10 pasien dalam ruang isolasi dari kapasitas 11 ruangan.
Sejak indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19, RSPI Sulianti Saroso juga telah memeriksa 667 orang dalam pengawasan (ODP). Jumlah itu, menurut Syahrir terus bertambah tiap harinya.***