Imbas dari Kebijakan Anies Baswedan Liburkan Sekolah, Sejumlah Pengemudi Ojek Daring Minim Notifikasi Pesanan Penumpang

- 15 Maret 2020, 11:29 WIB
Seorang calon penumpang menanti pengemudi ojek online di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyesuaikan kembali tarif ojek online batas atas di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek) dengan tarif senilai Rp2.500 per kilometer. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Seorang calon penumpang menanti pengemudi ojek online di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyesuaikan kembali tarif ojek online batas atas di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek) dengan tarif senilai Rp2.500 per kilometer. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menutup sementara proses belajar di wilayahnya selama 2 pekan.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pada Sabtu, 14 Maret 2020 lalu.

Hal tersebut ditempuh dalam upaya mencegah penyebaran virus corona lebih meluas dimana pada hari yang sama jumlah kasus pasien virus corona mengalami lonjakan cukup banyak menjadi 96 orang yang sebelumnya 69.

Baca Juga: Sejumlah Pemda Liburkan Sekolah Selama 2 Pekan, Nadiem Makariem: Saya Sangat Apresiasi dan Siap Mendorong Pembelajaran Jarak Jauh

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menunda pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat menengan atas yaitu SMK dan SMA/MA.

“Dengan keputusan ini maka jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan menyediakan materi belajar jarak jauh, karena kita sudah mengantisipasi situasi ini sedari beberapa waktu lalu,” kata Anies Baswedan seperti diberitakan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com.

Anies juga mengatakan bahwa selain sekolah, di Jakarta juga terdapat tempat kursus dan pendidikan informal lainnya agar mengambil sikap serupa, yaitu melakukan proses belajar mengajar jarak jauh.

Baca Juga: Minimalisir Penyebaran Virus Corona di Indonesia, Erick Thohir: Kita Harus Bersatu!

Imbas dari kebijakan yang ditempuh Anies Baswedan turut dirasakan pengemudi ojek dari bernama Lamin (49).

“Kalau sekolah diliburkan, kita para pengemudi ojol (ojek online red.) pasti sepi,” ujar Lamin seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Dirinya memprediksi para pengemudi ojek daring akan kehilangan 30 persen pendapatan apabila proses belajar di Jakarta ditiadakan.

Baca Juga: Meski Telah Terapkan Proses Belajar Jarak Jauh Akibat Virus Corona, UI Tetap Laksanakan Program SIMAK

Menurutnya, para pelajar lah menjadi penumpang yang bisa diandalkan oleh sejumlah pengemudi ojek daring setiap pagi saat berangkat sekolah serta sore saat pulang sekolah.

“Saya setiap pagi biasanya minimal 3 penumpang anak sekolahan,” lanjutnya.

Hal senada pun dikatakan pengemudi ojek daring lainnya yakni Nisam (40) yang mengatakan bahwa 60 persen penumpang berasal dari kalangan umum seperti pekerja kantoran dan sisanya jasa pengantar makanan.

Baca Juga: Sepekan Pascaberdampingan dengan Pejabat Brasil yang Positif Virus Corona, Donald Trump Dinyatakan Negatif Pandemi

“Kalau sekolah diliburkan, objek wisata ditutup, ditambah menurut kabar tidak lama lagi pekerja kantor akan dirumahkan sementara. Nanti kita mau narik apa,” terang Nisam.

Nisam menjelaskan imbas dari libur dan tutup nya sejumlah tempat di Jakarta terasa dari penghasilan per harinya.

“Umpanya kalo hari biasa bisa dapat Rp 100.000, terus dengan liburnya sekolah kemungkinan hanya bisa mendapatkan Rp 70.000 per harinya,” tuturnya.

Baca Juga: Petugas Medis di India Klaim Penggunaan Obat Flu Babi dapat Sembuhkan Virus Corona

Keduanya berharap, penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia agar bisa dengan cepat diselesaikan sehingga roda perekonomian mereka tidak terganggu.

Untuk menyiasati berkurangnya penumpang dengan ditutupnya sekolah, Nisam dan Lamin mengharapkan jasa pemesanan makanan justru meningkat.

"Semoga aja yang pesan makanan jadi banyak, karena orang semua pada ditutup, orang-orang tidak berani keluar rumah, jadi kami bisa kebagian rejeki," jelas Lamin.

Baca Juga: Kemenpora dan PSSI Resmi Tunda Sementara Liga 1 dan 2 Tahun 2020 Akibat Pandemi Virus Corona

Akibat sepinya penumpang, Nisam, Lamin dan pengendara ojek daring lainnya, lebih banyak nongkrong di pangkalan tempat biasa mereka menunggu penumpang.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x