Network
PR DEPOK - Youtuber, Ahmad Kemal Palevi turut memberikan tanggapannya terkait ucapan Edy Mulyadi yang diduga telah menghina Kalimantan.
Edy Mulyadi sebelumnya menyebut Kalimantan sebagai "tempat jin buang anak", dan menurutnya tak akan ada masyarakat yang mau berpindah ke Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Kemal mengatakan bahwa pernyataan Edy Mulyadi termasuk ke dalam ujaran kebencian dan rasisme, karena seharusnya masyarakat bisa saling menghormati untuk menjaga NKRI.
Baca Juga: Tak Percaya Ada yang Tega Sebut Kalimantan Sebagai 'Tempat Jin Buang Anak', Addie MS: Keterlaluan...
"Ujaran kebencian dan rasisme ????. Harusnya saling menghormati gak sih untuk jaga persatuan NKRI?," kata Kemal Palevi.
Adapun saat Edy Mulyadi menanggapi IKN di Kalimantan Timur, terlihat pria yang berada di sebelah Edy Mulyadi mengatakan "hanya monyet" yang mau tinggal di Kalimantan.
Kemal Palevi tampak tersinggung dengan ucapan tersebut, pasalnya ia menyatakan dirinya lahir dan besar di Kalimantan.
"Kok jahat gitu ya mulutnya? Yg mau tinggal di Kalimantan “hanya monyet”, lah saya dari kecil besar dan lahir di Kalimantan pak Edy :( Tolong @DivHumas_Polri saya tersinggung :(," ujar Kemal Palevi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @kemalpalevi.
Diketahui, pernyataan Edy Mulyadi menuai kontroversi, terutama bagi masyarakat Kalimantan, karena tidak terima atas ucapannya terkait IKN baru, yang dianggap merendahkan Kalimantan.
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy Mulyadi.
Edy Mulyadi mengatakan bahwa masyarakat Jakarta nantinya tidak akan mau berpindah ke IKN baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain gua bangun di sana," kata Edy Mulyadi.
Pernyataan Edy Mulyadi tersebut mendadak viral dan tersebar di media sosial, karena dianggap telah menghina, terutama bagi masyarakat Kalimantan.***
