PR DEPOK - Edy Mulyadi menjadi sorotan dan perbincangan publik, usai ucapannya terkait Ibu Kota Negara (IKN) baru menuai kontroversi.
Adapun Edy Mulyadi mengatakan tak akan ada masyarakat Jakarta yang mau berpindah ke IKN baru di Kalimantan Timur.
Sebab, ia menyebut Kalimantan sebagai "tempat jin buang anak". Sontak membuat masyarakat yang mendengarnya geram, terutama masyarakat Kalimantan.
Pernyataan Edy Mulyadi tersebut ditanggapi oleh Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief. Menurutnya, setelah kemarin suku Sunda yang marah, kini Suku Dayak.
Ali Syarief mengatakan penyebabnya jika secara kholistik, karena ini produk dari kebijakan, yang menghasilkan iklim demokrasi yang tidak bertumpu pada sistem nilai yang ada.
"Setelah Suku Sunda Marah, kini Suku Dayak. Apa penyebabnya? Secara kholistik, ini produk dari kebijakan2, yang melahirkan iklim demokrasi yg tdk bertumpu pd system nilai yg ada," kata Ali Syarief.
Menurut Ali Syarief, negeri ini belum memiliki Sistem Nilai Nasional yang terlahir dari berbagai bagian antar etnis maupun budaya.
"Kita blm punya System Nilai Nasional yg terlahir dari berbagai irisan antar etnis/budaya," ujar Ali Syarief, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @alisyarief.