Dia menerangkan bahwa melalui program tersebut dapat meneken angka kemiskinan menjadi 9.71 persen per September 2021.
Angka tersebut berbeda sebelumnya yang ada pada kisaran 10.19 persen per September 2020.
“Tanpa perluasan perlinsos, Bank Dunia memproyeksikan angka kemiskinan tahun 2021 mencapai 11.4 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Ingin Gabung Persikota, Akankah Bernasib Sama dengan Gading Marten?
Febrio menambahkan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan strategi jangka menengah agar kemiskinan dapat dientaskan.
Dia berharap pada 2024 angka ekstrem kemiskinan yang ada dapat teratasi secara penuh.
“Kita harus lihat 2022 dan kita harus lanjutkan kebijakan yang mengarah ke indikator tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Febrio mengatakan bahwa hingga saat ini, pemerintah sendiri telah merealisasikan bantuan perlindungan sosial sebesar 171 triliun rupiah.***