“Saya suku Mee (800 ribu), Nenek Saya Amungme, Mama Sy Moni,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya jika dirinya maju sebagai kepala daerah maka akan bisa memperoleh kemenangan dengan raihan suara lebih dari 85%.
“Bisa menang di atas 85%,” katanya.
Meski begitu, kata Pigai, sebagai seseorang yang peduli akan nilai-nilai kemanusiaan dirinya tetap mempunya tanggung jawab untuk tetap mengingatkan pemerintah.
“Sy pny tanggungjawab moral utk ingatkan pemerintah,” tutur Pigai.
Seperti diketahui, saat ini wacana akan dilakukannya pemekaran di wilayah di Papua tengah hangat diperbincangkan oleh berbagai macam kalangan.
Sebagai aktivis HAM Natalius Pigai menegaskan bahwa dirinya bersikeras menolak wacana pemekaran di kampung halamannya tersebut.***