PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Virus Corona atau COVID-19 yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang penduduk di Indonesia itu merupakan mimpi buruk bagi sektor pariwisata Pulau Dewata Bali.
Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan bahwa keberadaan pandemi virus corona menyebabkan keuntungan di sektor pariwisata, dampaknya juga terasa pada hotel-hotel yang mulai sepi peminat.
"Situasi saat ini, selain karena pandemi global juga ada ketentuan pembatasan kunjungan baik yang transit maupun yang datang ke wilayah Indonesia, itu kan dibatasi," kata I Putu Astawa seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Baca Juga: Imbas Corona PT KCI Sesuaikan Lagi Jam Operasional, Simak Jadwal Terbaru KRL per 7 April
Untuk diketahui, sejak awal April Pemerintah Indonesia melarang masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Lebih lanjut, I Putu Astawa menjelaskan bahwa kondisi hotel di Bali mulai sepi tidak ada tamu.
Kabar buruknya, hal itu berimbas pada hilangnya mata pencaharian pada tour guide.
Baca Juga: Usai Jack Ma, Perusahaan Swedia H&M, IKEA, dan Supertext Akan Bantu Jabar Hadapi Corona
Biasanya, Bali akan mencatat 10.500 hingga 11.000 tamu per hari, namun, akibat virus corona, tamu yang datang hanya sekitar 500 orang perhari.
Hingga kini wisatawan Bali masih didominasi oleh penduduk Australia.