"Ya, di daerah yang biasanya kalau bulan purnama terjadi banjir rob, itu kan sudah rutin, daerah-daerah itu rutin terjadi banjir rob. Jadi umumnya warga sudah tahu," ujar Hendra.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks, WhatsApp Kembali Batasi Pesan yang Diteruskan
Kendati demikian, Hendra tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi bulan yang berada di titik terdekat, maka kemungkinan banjir rob diperkirakan akan terjadi lebih besar.
Di titik terdekatnya dari Bumi, supermoon diperkirakan akan berjarak sekitar 356.910 kilometer (km) atau selisih sekitar 50 km dibandingkan dengan posisi terjauhnya, atau disebut juga dengan minimoon, yaitu sekitar 400.000 km.
Selain itu, BMKG mengatakan bahwa tahun ini akan terjadi fenomena alam lain selain supermoon yakni fenomena minimoon.
Baca Juga: Tangani Pasien, RS Bhayangkara Brimob Butuh 1.400 APD dalam Sehari
Fenomena minimoon ini merupakan posisi bulan yang berada di titik terjauh dari bumi.
Minimoon pada tahun ini diperkirakan akan terjadi tiga kali, yang sebagian besar munculnya pada akhir tahun, yaitu pada 2 dan 31 Oktober serta pada 30 November.
Hendra mengungkapkan minimoon tersebut disebut juga dengan apoge, di mana posisi bulan berada di titik paling jauh dari bumi.
Baca Juga: Imbas Corona, Sri Mulyani Kaji Ulang Pemberian THR dan Gaji Ke-13 ASN