Respons Klaim Kalpoda Jateng yang Dianggap Aneh, Yan Harahap: Tidak Ada Penangkapan, tapi Dibebaskan

- 10 Februari 2022, 14:31 WIB
Kader Partai Demokrat Yan Harahap.
Kader Partai Demokrat Yan Harahap. /Instagram @yanharahap

PR DEPOK - Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi mengklaim tidak ada upaya penangkapan di Desa Wadas.

Namun di saat yang bersamaan, Kapolda Jateng tersebut juga menyebutkan bahwa pada 9 Februari 2022 puluhan warga setempat akan dibebaskan.

Pernyataan Kapolda Jateng yang tampak bertentangan sontak ditanggapi sejumlah pihak, salah satunya kader Partai Demokrat Yan Harahap.

Baca Juga: Singgung Nama Gala Sky, Denny Darko Prediksi Pemindahan Makam Vanessa Angel Batal Terlaksana

Yan Harahap menyebut bahwa pernyataan Polda Jateng sedikit aneh.

Cuitan Yan Harahap menanggapi pernyataan Kapolda Jateng.
Cuitan Yan Harahap menanggapi pernyataan Kapolda Jateng. Twitter @YanHarahap

"Statement yg aneh. Klaim tidak ada penangkapan, tetapi hari ini akan dibebaskan," ujar Yan Harahap, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di Twitter @YanHarahap.

Sebagaimana kabar yang beredar, sedikitnya 300 polisi dikerahkan untuk mengamankan pengukuran tanah yang sempat tiga kali tertunda di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Makam Vanessa Angel Kini Digembok dan Ditutup, Penjaga Kuburan: Menjaga dari Pembongkaran Paksa, sampai Aman!

Diketahui, ratusan aparat kepolisian dari Polres Purworejo, Polres Magelang hingga Polda Jawa Tengah diterjunkan untuk mengamankan petugas dari BPN dan Dinas Pertanian.

Sementara itu, Koalisi Advokat untuk Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) pun mempertanyakan tujuan penangkapan puluhan warga Desa Wadas oleh polisi.

Pasalnya, Koalisi Advokat tersebut menilai puluhan warga Desa Wadas yang ditangkap, tidak melakukan tindak pidana.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Mentega ala Chef Devina Hermawan, Lengkap dengan Cara Buatnya, Dijamin Nambah

Di lain pihak, YLBHI dan LBH Yogyakarta menyatakan alasan penangkapan warga atas dasar membawa senjata tajam adalah penyesatan informasi.

Selain itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) juga melaporkan adanya serangkaian aksi intimidasi dan pengepungan terhadap warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk keperluan pembangunan Bendungan Bener.

Disampaikan WALHI, aliran listrik khusus di Desa Wadas dimatikan sejak Senin, 7 Februari 2022 malam dan sinyal internet juga diputus. Padahal, di desa lain sekitar Wadas, listrik tetap menyala.

Baca Juga: Tak Keberatan Dijodohkan dengan Fadly Faisal oleh Netizen, Respons Marissya Icha Tuai Sorotan

WALHI menyebut, pengepungan oleh ribuan personel kepolisian juga sudah terjadi sejak Senin dengan dalih hendak melakukan pengukuran tanah warga yang akan ditambang untuk pengambilan batu andesit.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah