Prabowo Subianto Beli Alutsista dari Prancis hingga Triliunan, Abdillah Toha: Baru Tahu Negeri Ini Sangat Kaya

- 11 Februari 2022, 18:11 WIB
Mantan Anggota DPR RI, Abdillah Toha menanggapi kabar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang bekerja sama dengan Prancis, dengan membeli alutsista hingga triliunan.
Mantan Anggota DPR RI, Abdillah Toha menanggapi kabar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang bekerja sama dengan Prancis, dengan membeli alutsista hingga triliunan. /Twitter.com/@AT_AbdillahToha./

PR DEPOK - Mantan Anggota DPR RI, Abdillah Toha menanggapi berita kerja sama antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia dengan Kemenhan Prancis.

Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membeli sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) dari Prancis seperti pesawat tempur.

Menanggapi pembelian alutsista tersebut, Abdillah Toha pun memberikan pandangannya yang terkesan menyindir halus Menhan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Kantongi Rekomendasi Menpora, PSSI Segera Proses Jordi Amat dan Sandy Walsh untuk Perkuat Timnas Indonesia

Adanya perjanjian pembelian alutsista itu membuat Abdillah Toha menilai bahwa Indonesia ternyata merupakan negara yang sangat kaya.

Pasalnya Indonesia sudah mampu membantu negara lain dengan membeli alutsista hingga Rp85 triliun.

"Barutahu negeri kita ini sangat kaya. Bisa membantu ekonomi negeri lain. Menhan kita baru belanja senjata dari Perancis sebesar Rp85 triliun," kata Abdillah Toha seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @AT_AbdillahToha.

Dia pun menjelaskan bahwa Menhan Prancis tentu bahagia dengan adanya kerja sama tersebut.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Online 2022 Lewat HP untuk Dapat Bantuan PKH Anak Sekolah SD, SMP, SMA hingga Rp2 Juta

Sebab menurutnya, tanda tangan kontrak itu bisa menghidupan ribuan pekerja dan ratusan pengusaha di Prancis.

"Menhan Perancis sangat gembira dan katakan kontrak ini akan menghidupi ribuan pekerja Perancis dan 400 pengusaha di sana," ujarnya.

Cuitan Abdillah Toha.
Cuitan Abdillah Toha. Tangkapan layar Twitter @AT_AbdillahToha.

Abdillah Toha lantas berandai-andai apabila uang sebanyak itu dialokasikan unuk membuat pabrik pesawat tempur sendiri.

Sebab ia menilai tak sedikit ahli pesawat yang ada di Indonesia, tapi tidak dapat mengamalkan ilmunya lantaran industri pesawat terbang di Indonesia (IPTN) kini bangkrut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Harga Istana Negara di IKN Tak Masuk Akal, dr. Eva Chaniago: Nah Ahlinya Juga Gak Percaya

Alhasil menurutnya, para ahli pesawat tersebut memilih berkarir di luar negeri.

"Bagaimana kalau uang sebanyak itu buat bikin sendiri pabrik pesawat tempur. Kita punya banyak ahli pesawat, karena IPTN bangkrut, banyak ahli kita dipakai di luar negeri," tutur Abdillah Toha menambahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto telah menandatangani perjanjian kerja sama dua negara antara Indonesia dan Prancis.

Prabowo Subianto diketahui membahas hal tersebut dalam kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjatan Republik Prancis, Florence Parly pada Kamis, 10 Februari 2022 kemarin.

Baca Juga: Mulai Bertindak, Haji Faisal akan Renovasi Makam Vanessa Angel-Bibi Adriansyah Sebelum Dipindah Doddy Sudrajat

Berdasarkan sejumlah Letter of Intent Alutsista, Indonesia dan Prancis sudah memulai Working Group Alutsista Strategis (Dasssaults Rafale, Scorpene Submarine, Frigate dan MBDA Missile).

Dengan adanya perjanjian tersebut, Kemenhan menandatangani kontrak pembelian enam pesawat tempur Dasssault Rafale, antara Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan dengan Dassault Aviation.

Kemudian menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup.

Baca Juga: Soroti Modus Penipuan Binomo yang Janjikan Keuntungan hingga 85 Persen, Don Adam: Jahat Banget!

Lalu ada pula kerja sama antara Dassault Aviation dan PT DI untuk maintenance, repair dan overhaul pesawat-pesawat Prancis di Indonesia, dan kerja sama bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group.

Terakhir kerja sama pembuatan munisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @AT_AbdillahToha ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x