Network
PR DEPOK – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar baru-baru ini menyentil pihak polisi terkait kinerjanya di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Haris Azhar menyebut kepolisian di era Jokowi lebih membela rezim ketimbang menegakkan hukum secara proporsional.
Menurut dia, tak sedikit contoh yang bisa menunjukkan keberpihakan polisi terhadap rezim Jokowi daripada menegakkan hukum di lapangan.
Hal itu rupanya menarik perhatian publik dan beragam komentar pun bermunculan, salah satunya dari Ruhut Sitompul.
Baca Juga: Orang Tua Rizky Febian dengan Mahalini Badminton Bersama: Aku Kenalin Sama Adik-adik Aku
Disampaikan melalui akun Twitter miliknya, @ruhutsitompul, ia menyebut Haris Azhar sebagai “barisan sakit hati”.
Ruhut pun menyoroti sikap aktivis HAM tersebut yang masih kerap menyampaikan pernyataan yang dinilai menyesatkan.
"Barisan sakit hati kadrun haris azhar terusssssss saja menyampaikan pernyataan yg menyesatkan,” tutur dia.
Baca Juga: Mahfud MD Soal Beragama: bila Tidak dengan Damai Berarti Artinya Ada yang Salah
Di sisi lain, Ruhut Sitompul menyinggung kasus Haris Azhar dengan LBP yang merujuk pada Luhut Binsar Pandjaitan.
"Hanya mau nanya urusan dgn Bpk LBP sudah selesai?” ujar dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 17 Februari 2022.
Kemudian, Ruhut pun menyarankan Direktur Lokataru itu untuk tidak gali lubang dan tutup lubang.
Baca Juga: Singgung Petinggi yang KPK Bermasalah, Novel Baswedan Pertanyakan Soal Integritas
"Jangan gali lubang tutup lubang, nanti pening sendiri ha ha ha, MERDEKA,” pungkas Ruhut pada akhir cuitannya.
Seperti diketahui, Haris Azhar dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti sebelumnya memiliki kasus dengan Luhut Pandjaitan.
Beberapa waktu lalu, Haris dan Fatia dijemput paksa penyidik Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Sikapi Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo: Pasti Saya Sikat
Keduanya hendak diperiksa polisi terkait tudingan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE yang disangkakan Luhut.
Akan tetapi, baik Haris maupun Fatia menolak untuk dibawa petugas dan memilih datang sendiri ke Polda Metro Jaya.***
