Warga Keroyok Sekdes karena Tak dapat Bantuan Dampak Corona, Langsung Menyerang

- 6 Mei 2020, 15:36 WIB
ILUSTRASI kekerasan.*
ILUSTRASI kekerasan.* /ELLA_87/PIXABAY /

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Desa Engkasan, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Suharyo melaporkan pengeroyokan yang dialaminya oleh warga yang tidak puas karena tidak mendapat bantuan dampak pandemi virus corona.

"Saya secara resmi melaporkan pengeroyokan atas saya kepada pihak kepolisian, Senin 4 Mei 2020 lalu," kata Suharyo di Mapolsek Tayan Hulu, Rabu 6 Mei 2020.

Atas laporannya itu, Suharyo berharap kepolisian bertindak tegas dan segera mengamankan pelaku pengeroyokan.

Baca Juga: Seluruh Moda Transportasi Dapat Kembali Beroperasi Mulai Besok 7 Mei, Berikut Syaratnya

Suharyo mengaku tidak menduga peristiwa itu menimpa dia. Saat kejadian, aparatur desa rencananya hendak membagikan beras bantuan kepada warga prasejahtera di Dusun Empirit Menyuke, sesuai data milik Kementerian Sosial.

Menurut dia, sebelum kejadian, beberapa warga membawa kayu mendatangi kantor desa. Mereka marah karena tidak masuk daftar penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial. Padahal, mereka sudah terdata untuk menerima bantuan.

"Ada dugaan atau mungkin mereka merasa tidak terima, lalu main hakim sendiri kepada kami. Saat itu, tanpa ada koordinasi, langsung masuk ke kantor desa dan menyerang aparatur desa yang berada di dalam kantor," katanya kepada Antara.

Baca Juga: Sang Anak Lahir di Tengah Pandemi, Elon Musk Beri Nama Unik untuk Jagoan Kecilnya

Atas kejadian itu, Suharyo mengalami memar dan luka lecet. Dia juga sudah divisum setelah melaporkan kasus itu.

"Bukan hanya saya yang diserang, ada lima orang lainnya di kantor desa menjadi korban. Kami mendesak kepolisian mengamankan pelaku dengan pertimbangan jangan sampai kejadian serupa terulang kembali," ujarnya.

Dia mengatakan, demi keselamatan, Rabu 6 Mei 2020, pelayanan di kantor desa ditutup hingga waktu yang belum ditentukan karena para pelaku masih berkeliaran.

"Sementara ini, kami tidak berani ke kantor, karena mereka masih berkeliaran di luar, kami harap kepolisian dapat bertindak tegas dengan para pelaku. Terkait nama-nama mereka yang mengeroyok, ada sekira 9 orang dan telah kami sampaikan kepada polisi. Semoga dapat ditindaklanjuti segera agar kejadian serupa tidak terulang," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Tayan Hulu AKP Suparjo mengatakan, dugaan kasus penganiayaan itu tetap diproses sesuai ketentuan. Hingga saat ini, polisi melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi lainnya.

Terkait permintaan korban agar pelaku ditahan, Suparjo mengatakan, polisi masih melakukan serangkaian pemeriksaan.

"Saya jamin aman, besok (Kamis 7 Mei 2020), saya dan Pak Danramil juga akan ke sana ikut membagikan bantuan kepada penerima sesuai data dari Kemensos. Jadi, sekarang sudah aman dan kondusif, kami jamin keamanan," kata dia.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah