Pernyataan tersebut disorot Rachland Nashidik, menurutnya tak perlu menyeret nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rachland menegaskan bahwa SBY meyakini kekuasaan harus dibatasi bukan malah ditambah. Sejak masih berkuasa, SBY dengan tegas menolak presiden tiga periode.
"Tidak usah bawa-bawa Pak SBY, seolah-olah beliau sama berkepentingan. Pak SBY meyakini kekuasaan harus dibatasi, bukan malah ditambahi. Sejak masih berkuasa, Pak SBY sudah menolak ide Presiden 3 periode. Patuhi konstitusi," kata Rachland Nashidik, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @rachlannashidik.
Diketahui, Sekjen PSI, Dea Tunggaesti menyatakan PSI menolak adanya penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"PSI tidak bisa menerima usulan perpanjangan masa jabatan presiden. Idealnya pemilihan presiden, pemilihan anggota legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, kabupaten, dan kota) tetap terlaksana pada 14 Februari 2024," kata Dea Tunggaesti, di Jakarta, Rabu, 2 Maret 2022, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Dea menyampaikan bahwa usai Pilpres, idealnya tentu diikuti pelaksanaan Pilkada serentak pada November 2024, seperti yang telah disepakati antara DPR, Pemerintah, dan KPU.
Baca Juga: Bansos PKH 2022 Cair Lagi, Ini Cara Cek Penerima Online via HP di cekbansos.kemensos.go.id
Alasan perpanjangan masa jabatan presiden, karena situasi pandemi dan pemulihan ekonomi, menurutnya alasan yang dirasa tidak urgen.