Lebih lanjut, Fadli Zon kembali menimpali dengan mengungkap bahwa doktornya juga dibidang sejarah, dan dirinya juga meneliti PDRI.
Baca Juga: Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Kesembilan Jelang Pemilihan di Korea Selatan
Adapun Fadli Zon menjelaskan bahwa dulu mulanya Jenderal Sudirman tak mau bertemu dengan Soekarno-Hatta, hingga pada akhirnya dibujuk oleh Soeharto, dan mau bertemu.
"Kebetulan Doktor saya bid sejarah dari @univ_indonesia . Saya juga meneliti PDRI. Negara hampir pecah gara-gara konflik PDRI vs Tracee Bangka. Jend Sudirman pun mulanya “enggan” bertemu Soekarno-Hatta untuk rekonsiliasi nasional Juli 1949. Baru setelah dibujuk Pak Harto akhirnya mau bertemu," kata Fadli Zon.
Sementara itu karena persoalan tersebut, Fadli Zon mengatakan kepada Mahfud MD untuk mengajak sejarawan tersebut untuk berdiskusi atau berdebat terkait Keppres No.2 Tahun 2022.
Fadli Zon menegaskan di dalam perdebatan itu nantinya bisa beradu data dan fakta, tetapi jangan sampai membelokkan sejarah.
"P @mohmahfudmd mari ajak diskusi/debat saja sejarawan di belakang Keppres itu. Kita bisa adu data dan fakta. Tapi jangan belokkan sejarah!," ujar Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @fadlizon.
Atas ajakan tersebut, Mahfud MD mengatakan agar Fadli Zon mengajak sendiri sejarawan tersebut jika mau berdebat, bisa dihubungi.