"Itu kurang dari 2 persen, hanya bagus untuk pencitraan pejabat!" tutur Rizal Ramli menambahkan.
Lantas, pria berusia 67 tahun ini pun menyarankan para pejabat untuk tidak malu "menyontek" solusi miliknya yang diterapkan ketika terjadi gejolak harga minyak goreng pada tahun 2000-2001 silam.
"Jangan malu nyontek solusi canggih RR ketika ada gejolak harga migor tahun 2000-2001," pungkas Rizal Ramli.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu menggelar operasi pasar minyak goreng.
Salah satu warga mengungkapkan, pihak penyelenggara pembagian minyak goreng tidak membuat aturan untuk masyarakat.
Sehingga, jelas warga tersebut, ribuan warga lantas berdesak-desakan di lokasi operasi pasar minyak goreng.***