Tanggapi Wacana Penundaan Pemilu 2024, Andi Arief ke Jokowi: Menabrak Konstitusi Bukan Pilihan Terbaik Pak

- 7 Maret 2022, 17:45 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief.
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. /Pikiran Rakyat

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat Andi Arief ikut menyoroti wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang tengah digaungkan oleh sejumlah partai politik.

Menurut Andi Arief, persoalan tersebut ada pada Presiden Jokowi.

Pendapat itu disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya @andiarief__.

Baca Juga: Sebut Anak Mereka Hanya Umpan Meriam di Ukraina, Ibu dari Para Tentara Merasa Ditipu Rusia

Cuitan Andi Arief merespons isu penundaan Pemilu 2024.
Cuitan Andi Arief merespons isu penundaan Pemilu 2024. Twitter @Andiarief_

Persoalan sebenernya soal masa jabatan Presiden ada pada Pak Jokowi,” ujar Andi Arief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Menurut Andi Arief, Jokowi hanya mempersiapkan cara untuk naik sehingga kesulitan untuk turun pada tahun 2024 mendatang.

“Hanya mempersiapkan bagaimana naik, lupa bahwa turun pun harus ada caranya. Kesulitan untuk turun di 2024 menjadi soft landing,” ujarnya.

Baca Juga: Rusia Memanas: 10.000 Demonstran Ditangkap, Rakyat Tak Takut Dipenjara hingga Tolak Invasi ke Ukraina

Dia menilai tidak taat pada konstitusi terkait rencana perpanjang masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024 bukanlah pilihan yang terbaik.

Pilihan menabrak konstitusi bukan pilihan terbaik pak,” ujarnya.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan sebagaian besar masyarakat menolak wacana menunda Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden karena alasan ekonomi atau pandemi Covid-19.

Baca Juga: Vanessa Angel Disebut Hamil di Luar Nikah, Haji Faisal Pasang Badan Bela Gala Sky: Cucu Saya Tidak Berdosa

Dalam hasil survei LSI yang dirilis, responden setuju pemilihan umum tetap harus digelar pada 2024 sebagaimana diatur oleh konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945).

Sebanyak 1.197 responden yang berhasil diwawancara oleh LSI dalam periode survei merupakan bagian dari 296.982 orang yang telah menjadi sumber jajak pendapat LSI selama 3 tahun terakhir.

Tingkat toleransi kesalahan (margin error) hasil survei sebesar 2,89 persen. Para responden yang diwawancara pada 25 Februari hingga 1 Maret itu mewakili 71 persen populasi warga yang punya hak pilih.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah