Imbauan atau arahan ini datang dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga: Jelang Laga Lawan Tottenham Hotspur, Manchester United Berikan Update Cedera para Pemain Kunci
Terkait hal ini, ulama asal Sumatra Utara itu mengatakan bahwa orang-orang, khususnya ibu-ibu yang mengajak ke masjid atau berkumpul untuk mendengarkan ceramah bukanlah orang yang radikal.
Sang ulama menyebut bahwa justru ibu-ibu yang radikal itu adalah mereka yang kesulitan mencari minyak goreng dan tahu tempe hingga rela mengantre panjang hingga berkilo-kilo meter.
"Kalau orang mengajak ke masjid, ceramah, keadilan, itu tidak radikal. Radikal itu adalah ibu-ibu sekarang yang radikal itu kalau kesulitan mencari minyak dan tahu tempe, itu radikal loh," ujarnya bercanda.
Lebih lanjut, UAS mengaku bahwa ia sama sekali belum pernah melihat atau bertemu dengan ulama yang menentang atau menolak Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Sejauh ini, katanya melanjutkan, semua rekan atau kawan-kawannya sesama ulama tidak pernah ada yang memiliki pemikiran untuk menolak Pancasila.***