Network
PR DEPOK – Belum lama ini, viral pernyataan Megawati yang merasa heran ketika ibu-ibu rebutan minyak goreng.
Presiden RI ke-5 ini memberikan kritiknya kepada para ibu-ibu lantaran kerap mengeluh dan rebutan minyak goreng.
Megawati mengaku rasa heran dengan banyaknya ibu-ibu yang rebutan membeli minyak goreng.
Baca Juga: Ali Syarief Soal Fenomena Buzzer: Hanya Memprovokasi, Jangan Biarkan Mereka Diadili Rakyat
Padahal menurut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, memasak masih bisa dengan metode merebus dan mengukus,
Untuk diketahui, hal itu disampaikan Megawati setelah peraturan harga eceran tertinggi (HET) diubah dan dihapus oleh pemerintah.
Pernyataan itu lantas menarik perhatian dan komentar sejumlah pihak, salah satunya Roy Murtadho.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 20 Maret 2022: Pulau Jawa Umumnya Berawan hingga Hujan Ringan
Melalui akun Twitter-nya, @MurtadhoRoy, ia melayangkan sindiran dengan menyatakan kekecewaannya atas pernyataan seorang pemimpin partai.
Apalagi, menurut akademisi Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar Bogor itu lagi, partai tersebut mengeklaim selalu membela “wong cilik” atau kalangan menengah ke bawah.
“Mboke pak Joko, dan pemimpin partai yang katanya membela ‘wong cilik’ bisa komentar seperti ini?” tuturnya.
Baca Juga: 10 Ucapan Menyambut Bulan Ramadhan 2022 yang Penuh Makna, Cocok Dikirim ke Keluarga dan Sahabat
Tak hanya itu, ia juga menyoroti sikap Megawati yang selalu “menjual” nama “BK” setiap lima tahun sekali.
Tak sedikit yang menduga bahwa inisial “BK” merujuk kepada sosok Bung Karno, Presiden RI pertama sekaligus ayah dari Megawati.
“Ini baru anak ideologisnya BK, yang dia jual tiap 5 tahun sekali. Superrrr!” ujar dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 20 Maret 2022.
Sebagaimana diketahui bersama, polemik minyak goreng sudah berlangsung sejak lama.
Berawal dari langkanya minyak goreng kemasan, perubahan peraturan HET yang dikabarkan akan dihapus, yang mana menyebabkan harga minyak goreng kemasan kini melambung tinggi.***
